Mohon tunggu...
Ahmad Edi Prianto
Ahmad Edi Prianto Mohon Tunggu... Wiraswasta - 👨‍🎓 Social Welfare Science

Hanya individu biasa yang hidup ditengah lapisan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Nyaman Jadi Orang Nggak Enakan, Bukti Kamu Red Flag ke Dirimu Sendiri

30 Juli 2024   12:36 Diperbarui: 30 Juli 2024   15:17 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua orang pasti pernah menginginkan perhatian dan pujian untuk dirinya, karena hal itu merupakan keinginan alami manusia yang ingin dirinya merasa diakui. 

Sebuah perhatian, tentu membutuhkan sesuatu hal yang menunjukkan bahwa dirinya harus melakukan pemenuhan kebutuhan untuk orang lain yang ingin dimintai pengakuan dan pujian. Karena kebutuhan tersebut, seseorang mungkin menunjukkan perilaku mencari perhatian untuk mendapatkan perhatian yang dirinya dambakan.

Meskipun menginginkan perhatian dari teman atau orang terdekat adalah hal yang wajar, namun jika perilaku ini dilakukan secara terus-menerus justu akan membawa kedalam  hal yang tidak sehat dan akan memperburuk kesehatan mental seseorang.

Sama seperti orang yang nggak enakan, mereka terkadang memilih untuk menjadi orang yang nggak enakan karena takut jika tidak mendapatkan perhatian dari orang lain, mereka terkadang takut untuk dijauhi sehingga mau tidak mau mental yang melekat pada dirinya adalah hidup dengan penilaian orang lain.

Padahal hidup berdasarkan penilaian, perhatian, dan pujian dari orang lain adalah suatu sinyal bahwa diri seseorang ada dalam keadaan bahaya. Karena jika dirinya sekali saja tidak mendapatkan perhatian lagi dari orang lain, maka hidup seseorang tersebut akan merasa hancur dan dirinya akan merasa depresi dan memunculkan kecemasan-kecemasan mental yang lain sehingga dirinya akan lebih terpuruk. 

Tentunya mencari perhatian dan penilaian dari orang lain atas dasar rasa tidak enakan adalah bentuk dari sinyal bahaya, bahwa seseorang tersebut adalah orang yang red flag.

Mengabaikan Kebutuhan Diri Sendiri

Poin ini adalah poin yang bisa dibilang poin utama bagi orang yang nggak enakan, karena banyak sekali contoh seseorang menjadi orang yang nggak enakan adalah ketika seseorang telah mengabaikan kebutuhan dirinya sendiri untuk lebih mementingkan kebutuhan orang lain disekitarnya. Bahkan dalam berbagai situasi, seseorang yang nggak enakan akan lebih santai (apa adanya) pada dirinya sendiri dan akan perfeksionis (sempurna) untuk orang lain.

Berbagai alasan yang menunjukkan seseorang menjadi orang yang nggak enakan, namun yang terpenting adalah mereka tidak berani mengungkapkan pendapatnya secara terbuka. Seperti yang telah dijelaskan di awal, bahwa mereka hidup dengan perasaan yang serba takut dan sulit (takut ditinggal, takut dijauhi, takut menyakiti perasaan orang lain, sulit berkata "tidak").

Bahkan mungkin bagi orang yang nggak enakan, lebih baik berkata "Maaf" daripada berkata "Tidak". Padahal berkata tidak atau menolak bukan suatu kesalahan atau masalah karena seseorang harus tau batasan kapan dirinya akan mengutamakan dirinya sendiri dan kapan akan menolong orang lain disekitarnya. Dengan perilaku mengabaikan kebutuhan diri sendiri untuk lebih membahagiakan orang lain, bukti bahwa kamu adalah orang yang red flag.

Setelah memahami 2 (dua) hal tersebut, setidaknya kita tahu bahwa salah satu jebakan yang paling mengkhianati diri sendiri dalam menyenangkan dan membahagiakan orang lain dengan mengabaikan kondisi diri sendiri dengan rasa tidak enakan. Ketika seseorang tunduk pada kebutuhan dan tujuan orang lain,seolah-olah  hal itu memperkuat perasaan seseorang bahwa kebutuhann dirinya sendiri tidak berharga.

Kemudian, orang yang merasa kebutuhannya sendiri tidak berharga adalah salah satu bentuk bukti bahwa "kamu telah red flag ke diri kamu sendiri"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun