Revitalisasi Pancasila dalam kehidupan generasi muda adalah langkah penting dan mendesak di tengah berbagai tantangan zaman. Generasi muda merupakan tulang punggung bangsa, tetapi di era globalisasi dan digitalisasi, mereka sering kali terpapar budaya dan nilai-nilai asing yang berpotensi mengikis jati diri bangsa. Oleh karena itu, Pancasila harus dihidupkan kembali, bukan hanya sebagai konsep abstrak, tetapi sebagai pedoman hidup yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Sayangnya, Pancasila sering kali hanya diajarkan secara formal di sekolah tanpa pendekatan yang kontekstual atau menarik bagi generasi muda. Untuk itu, revitalisasi Pancasila memerlukan cara-cara kreatif, seperti memanfaatkan media sosial, menciptakan konten digital yang inspiratif, atau menyelenggarakan kegiatan berbasis komunitas. Hal ini dapat membantu generasi muda memahami nilai-nilai Pancasila secara praktis, seperti toleransi, gotong royong, dan keadilan sosial.
Selain itu, peran keluarga, institusi pendidikan, dan pemerintah sangat penting dalam memberikan contoh nyata penerapan nilai-nilai Pancasila. Jika generasi muda melihat pemimpin dan tokoh masyarakat benar-benar mengamalkan Pancasila, mereka akan lebih mudah terinspirasi untuk menerapkannya dalam kehidupan mereka.
Revitalisasi Pancasila bukan hanya soal melestarikan nilai sejarah, tetapi juga tentang membangun generasi yang berkarakter, berintegritas, dan memiliki semangat kebangsaan. Dengan pendekatan yang tepat, Pancasila dapat menjadi fondasi kuat bagi generasi muda dalam menghadapi tantangan global sekaligus menjaga persatuan bangsa di tengah keberagaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H