Di era digital saat ini, kehidupan kita tidak bisa lepas dari layar, baik itu komputer, ponsel, maupun televisi. Sayangnya, paparan layar yang berlebihan dapat memicu gangguan penglihatan, seperti mata lelah, pandangan kabur, hingga Computer Vision Syndrome (CVS). Oleh karena itu, upaya untuk mengurangi risiko gangguan penglihatan sangatlah penting, baik bagi individu maupun komunitas.
Salah satu langkah sederhana namun efektif adalah menerapkan aturan 20-20-20. Kebiasaan ini dapat mengurangi ketegangan mata akibat terlalu lama menatap layar tanpa jeda. Selain itu, pengaturan pencahayaan yang baik, baik pada layar maupun di ruangan, berperan penting dalam menjaga kenyamanan mata. Penerapan teknologi seperti mode malam dan kacamata anti radiasi juga dapat menjadi solusi yang relevan, terutama bagi mereka yang harus bekerja di depan layar selama berjam-jam.
Namun, upaya mengurangi risiko ini tidak hanya bergantung pada teknologi atau perangkat pelindung. Kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mata melalui pola hidup sehat, seperti membatasi waktu layar yang tidak perlu dan memeriksakan mata secara rutin, juga menjadi bagian dari solusi jangka panjang.
Di sisi lain, peran pendidikan dan kesadaran masyarakat juga penting. Banyak orang masih belum memahami dampak serius paparan layar terhadap kesehatan mata. Sosialisasi tentang cara-cara melindungi mata, terutama di lingkungan kerja atau sekolah, dapat menjadi langkah preventif yang sangat membantu.
Pada akhirnya, menjaga kesehatan mata di tengah dunia digital adalah tanggung jawab bersama. Kombinasi antara teknologi, kebiasaan yang baik, dan edukasi masyarakat akan menjadi kunci untuk mengurangi risiko gangguan penglihatan akibat paparan layar. Sebab, mata adalah salah satu aset terpenting yang harus kita rawat sepanjan
g hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H