Mohon tunggu...
ahmaddito
ahmaddito Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA ILMU JURNALISTIK AT IISIP JAKARTA, MUSIC DIRECTION AT OBTAI RADIO.

Mahasiswa di institut ilmu sosial politik Jakarta. Menyukai beberapa hal sseperti: Sepak bola, musik, dan konspirasi dunia

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kuliner jadul yang masih merekat di hati

7 Januari 2025   21:01 Diperbarui: 7 Januari 2025   21:03 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/2Au3yECcouA4JkLp7

Bekasi, sebuah kota yang dikenal sebagai pusat industri dan urbanisasi di Jawa Barat, memiliki satu kuliner khas yang tidak lekang oleh waktu: kue cucur. Dengan cita rasa manis dan tekstur legitnya, kue tradisional ini terus menjadi favorit di kalangan masyarakat lokal maupun pendatang.

https://images.app.goo.gl/UhJWNmqPgwqydHf88
https://images.app.goo.gl/UhJWNmqPgwqydHf88
Kue cucur terbuat dari campuran tepung beras, gula merah, dan air. Kombinasi bahan sederhana ini menghasilkan rasa manis yang khas dan tekstur yang unik: lembut di bagian tengah dan sedikit renyah di pinggiran. Bentuknya yang menyerupai bunga menjadi daya tarik tersendiri, mencerminkan seni dan keahlian dalam pembuatannya.
Menurut Ibu Rani, seorang penjual kue basah di Serang, Cibarusah, "Saya udah bikin kue ini kira-kira 6 tahun, pelanggan yang beli biasanya orang-orang tua."
Proses pembuatan kue cucur memerlukan keahlian khusus. Berikut adalah langkah-langkah pembuatannya:
*
* Pembuatan Adonan: Tepung beras dicampur dengan air gula merah yang telah dimasak hingga larut. Campuran ini diaduk hingga teksturnya lembut dan tidak menggumpal.
*Penggorengan: Minyak dipanaskan dengan api sedang. Adonan kemudian dituangkan perlahan ke dalam minyak panas menggunakan sendok khusus. Teknik ini memungkinkan adonan membentuk pola melingkar dengan bagian tengah yang lebih tebal.
*Pematangan: Kue digoreng hingga matang merata, biasanya ditandai dengan warna kecokelatan yang menggoda.

Hasil liputan sidak langsung ke lokasi umkm.( HASIL GAMBAR Irwan Bajricky1, Grace Tania2, Halimah3123Program Studi Manajemen, UNIVERSITAS PELITA BANGS
Hasil liputan sidak langsung ke lokasi umkm.( HASIL GAMBAR Irwan Bajricky1, Grace Tania2, Halimah3123Program Studi Manajemen, UNIVERSITAS PELITA BANGS

bu Rani, sebagai pelaku usaha  "Kue cucur mentakan bahwa ketika proses pembuatan kue cucur harus dilakukan dengan sabar dan tenang karena jika tidak akan gagal. Kuncinya ada di cara masukin adonannya ke minyak panas. Kalau kecepetan, nenti teksturnya beda."Cita rasa kue cucur sangat khas, dengan manisnya gula merah yang tidak terlalu tajam, berpadu sempurna dengan aroma tepung beras. Teksturnya yang legit di bagian tengah dan renyah di pinggir memberikan sensasi unik saat digigit. Kue ini cocok dinikmati kapan saja, baik sebagai camilan pagi, teman minum teh sore, maupun hidangan penutup dalam acara keluarga
Kue cucur bukan sekadar kuliner biasa, melainkan bagian dari identitas budaya masyarakat Bekasi  karena kuliner cucur ini ada diberbagai daerah di Repblik Indonesia dengan nama yang mukin berbeda. Di tengah modernisasi, penting untuk melestarikan tradisi pembuatan kue ini agar tidak punah. Mengadakan pelatihan memasak atau memasukkan kue cucur ke dalam agenda festival kuliner lokal adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga keberadaannya.  Kue cucur adalah bukti bahwa cita rasa tradisional tetap relevan di tengah perkembangan zaman. Bagi Anda yang berkunjung ke Bekasi, mencicipi kue cucur adalah pengalaman yang tidak boleh dilewatkan. Selain memanjakan lidah, Anda juga turut mendukung pelestarian warisan kuliner yang berharga. Kue cucur ini dijual dibanyak tempat namun jika tertarik sebaiknya silakan datang ke lokasi dimana kami melakukan wawancara terhadap salah satu penjual kue cucur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun