Malang, Juli 2024 – Tim Kuliah Kerja Nyata Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (KKN FP UB) Desa Banjarsari meluncurkan sebuah program inovatif bernama "Kulkas Kebun". Program ini dirancang untuk mengajak ibu-ibu rumah tangga memanfaatkan halaman sempit di rumah mereka untuk berkebun secara sehat tanpa menggunakan pestisida kimia, serta dengan metode yang berkelanjutan.
Â
Tujuan dan Manfaat Program
Program Kulkas Kebun memiliki beberapa tujuan utama yang diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Pertama, program ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan keterampilan kepada ibu-ibu rumah tangga tentang cara memanfaatkan lahan sempit untuk menanam tanaman sayur, sehingga lahan terbatas di rumah dapat dioptimalkan dengan baik. Kedua, program ini mengajarkan teknik berkebun yang sehat dan berkelanjutan tanpa menggunakan pestisida kimia, sehingga dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Ketiga, program ini juga mengedukasi ibu-ibu tentang pentingnya pemilahan dan pemanfaatan sampah rumah tangga, baik organik maupun anorganik, sehingga sampah dapat diolah menjadi bahan yang berguna seperti kompos dan wadah tanam. Terakhir, program ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada pembelian sayur dari luar dengan menanam sendiri di rumah, sehingga dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga dan meningkatkan kemandirian pangan.
Â
Rangkaian Kegiatan
Selama bulan Juli 2024, serangkaian kegiatan dalam program Kulkas Kebun akan dilaksanakan. Kegiatan pertama adalah edukasi mengenai pemanfaatan lahan sempit untuk menanam tanaman sayur dengan metode hidroponik. Pada sesi ini, ibu-ibu rumah tangga diberikan pemahaman tentang cara menggunakan media hidroponik seperti arang sekam yang diletakkan dalam rijing bekas (wadah seperti baskom tapi berlubang) dan kaleng cat bekas. Setelah pemaparan materi, dilakukan praktik langsung untuk memastikan pemahaman dan keterampilan ibu-ibu dalam menanam sayur dengan metode ini.
Â
Edukasi Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah
Kegiatan selanjutnya adalah edukasi tentang pemilahan dan pemanfaatan sampah rumah tangga. Sampah anorganik, seperti wadah plastik dan kaleng bekas, dapat digunakan sebagai wadah tanam untuk tanaman hidroponik. Sementara itu, sampah organik diolah menjadi pupuk kompos dan pupuk cair yang berguna sebagai nutrisi bagi tanaman hidroponik. Selain itu, ibu-ibu juga diajarkan cara membuat pestisida nabati dari bahan-bahan alami.