Mohon tunggu...
Ahmad Yusuf
Ahmad Yusuf Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Kuli tinta Mediaqu.id Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @Borneomucil,@Ahmad Yusuf FB Ahmad Yusuf

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Manusia dan Uang Seratus Ribu

1 Oktober 2024   19:32 Diperbarui: 1 Oktober 2024   19:42 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ilustrasi (Twitter: @tukangrebahan)

MANUSIA seringkali dipandang dari berbagai sudut pandang, baik dari penampilan fisik, status sosial, maupun prestasi yang diraih. Namun, jika kita meluangkan waktu untuk merenungkan lebih dalam, kita akan menyadari bahwa nilai sejati seseorang tidak hanya terletak pada aspek-aspek tersebut. Dalam hal ini, kita bisa mengibaratkan manusia seperti uang seratus ribu yang lecek. Meski penampilannya tidak sempurna, nilai yang terkandung tetap ada dan tidak bisa diabaikan.

Seperti uang seratus ribu yang mungkin terlihat kumal atau lecek, banyak orang yang mengalami kesulitan dalam hidup. Mereka mungkin tidak selalu tampil menawan, tetapi itu tidak mengurangi nilai dan potensi mereka. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai individu yang berjuang dengan tantangan dan cobaan, tetapi tetap memiliki kekuatan dan ketahanan yang luar biasa. Inilah yang seharusnya kita hargai.

Dalam masyarakat, penting untuk menyadari bahwa setiap orang memiliki potensi yang unik. Sama seperti uang seratus ribu yang meskipun lecek tetap berharga, setiap individu membawa kekuatan, pengalaman, dan kontribusi yang dapat memperkaya kehidupan orang lain. Sebuah perusahaan, komunitas, atau organisasi yang sukses biasanya didasarkan pada keberagaman individu yang memiliki latar belakang, keterampilan, dan pandangan yang berbeda.

Sering kali, masyarakat terjebak dalam stigma dan stereotip yang merendahkan nilai seseorang. Banyak orang yang merasa terdiskriminasi karena penampilan fisik atau status sosial mereka. Hal ini sangat disayangkan, karena setiap individu, terlepas dari latar belakang mereka, memiliki sesuatu yang berharga untuk ditawarkan. Dengan mengubah cara pandang ini, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung.

Penting untuk memberikan dukungan dan pengakuan kepada mereka yang mungkin merasa tidak berharga. Saat seseorang merasa dihargai, mereka akan lebih percaya diri dan termotivasi untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri mereka. Seperti halnya uang seratus ribu yang lecek, kehadiran seseorang yang percaya diri dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap orang di sekitarnya.

Dalam perjalanan hidup, mari kita ingat bahwa nilai seseorang tidak ditentukan oleh penampilan luar, tetapi oleh karakter, kepribadian, dan kontribusi mereka kepada masyarakat. Dengan memahami bahwa setiap individu memiliki nilai yang tak ternilai, kita dapat membangun dunia yang lebih baik dan lebih menghargai keberadaan satu sama lain. Seperti uang seratus ribu yang lecek, kita semua memiliki harga diri yang tidak boleh diabaikan. Mari kita jaga dan hargai nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Ahmad Yusuf

Toboali, 1 Oktober 2024

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun