Baru-baru ini jagat maya dihebohkan dengan dua siswa SMPN 1 Ciawi Bogor yang melakukan Dance Sport yang dicap oleh sebagian netizen sudah terpapar budaya asing dan menjadi generasi rusak. Salah satu artis papan atas yang bernama Agnez Mo tak tinggal diam, ia bersuara lewat Instagram Story yang di unggah Senin (13/1/2023).
Perlu diketahui, bahwa dua siswa tersebut merupakan atlet cabang olahraga Dance Sport, dan sudah mewakili Kabupaten Bogor berlaga di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat 2022 dan meraih medali emas.
"Generasi Muda Muslim sudah mulai dipengaruhi dengan budaya asing, SMPN 1 Ciawi memasukkan kurikulum dansa dalam pelajaran ekstrakurikuler dalam materi pembelajarannya, Kenapa rakyat masih terlena melihat generasi penerus bangsa dirusak seperti ini?", dalam isi pesan netizen tersebut
Pihak sekolah juga sampai mengklarifikasi untuk netizen yang mengecap bahwa siswanya menjadi generasi rusak. "Anak-anak ini memang siswa/i dari sekolah kami, kebetulan mereka adalah atlet cabang olahraga Dance Sport, pemenang medali emas PORPROV Jabar 2022."
Lebih lanjut, pihak sekolah juga menjelaskan bahwa, "Dance Sport dinaungi oleh Ikatan Olahraga Dansa Indonesia (IODI), juga diperlombakan bagi atlet-atlet difabel, di mana mereka mengikuti Dance Sport dengan menggunakan kursi roda."
Punya prestasi itu merupakan suatu hal yang harus dibanggakan. Terlebih lagi mereka menjadi perwakilan untuk dirinya sendiri dan mendapatkan medali emas yang akan menjadi kebanggaan untuk dirinya.
Memang jika digiring dengan ilmu agama khususnya agama islam itu merupakan perbuatan yang melanggar hukum karena bersentuhan kulit dengan bukan yang mahram / berlawan jenis itu hukumnya haram.
Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam agama, adanya 6 agama yang diakui. Dukungan Agnez Mo kepada dua siswa tersebut bukan merupakan hal yang salah karena itu bisa menjadi dorongan kepada mereka untuk percaya diri dan memang sudah ada perlombaan resminya, tetapi netizen juga tidak boleh sembarang berkomentar biar bagaimana pun dua siswa ini sudah menunjukkan prestasinya walaupun ada perbedaan budaya yang di mana Dance Sport ini memang berasal dari budaya barat.
Terlebih lagi di SMPN 1 Ciawi sendiri tidak ada ekstrakurikuler Dance Sport yang menjadikan mereka dilatih oleh pelatih profesional. Seharusnya netizen bangga karena anak bangsa bisa berprestasi dalam keahlian tertentu yang bisa membawa hal positif dan bisa menjadi contoh kepada anak-anak lainnya.
Bagaimana pun juga mereka masih anak bangsa yang perlu dukungan untuk meraih mimpinya dalam hal-hal yang positif dan pemerintah juga harus mendukung anak-anak bangsa yang berprestasi seperti ini, dan mungkin bisa mengedukasi kepada anak-anak lain untuk tidak terlalu sering bermain gadget.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H