Pemilihan sumber cahaya yang tepat, pengaturan intensitas, dan memperhitungkan arah cahaya dapat menciptakan atmosfer yang sesuai dengan tujuan video. Pemilihan sudut pengambilan gambar dan framing yang cermat juga sangat penting. Memastikan bahwa objek atau subjek utama terfokus dengan baik dalam bingkai dan mengikuti prinsip-pinsip dasar komposisi visual seperti aturan ketiga, simetri, atau leading lines dapat meningkatkan kualitas estetika dan naratif video. Keseluruhan, penguasaan teknik shooting video melibatkan pemahaman mendalam tentang elemen visual dan bagaimana mereka dapat diatur untuk menciptakan pesan atau cerita yang kuat dalam  teknik shooting video.
Selain aspek visual tersebut audio juga merupakan komponen yang tak kalah penting. Penggunaan mikrofon yang baik dan pengelolaan suara yang bersih dapat meningkatkan pengalaman pemirsa secara keseluruhan. Pemilihan latar belakang yang tepat, penanganan noise, dan penyesuaian volume yang cermat semuanya memainkan peran dalam menciptakan audio yang jelas dan memikat. Dengan memadukan elemen visual dan audio secara sinergis, seorang pembuat video dapat menciptakan konten yang menarik dan profesional.
Pergerakan kamera (Camera Movement) juga berkaitan dengan kemampuan untuk menciptakan transisi yang mulus antar adegan. Pemilihan pergerakan yang tepat dapat membantu menyamarkan pemotongan atau pergantian lokasi, menjaga alur cerita tetap terhubung tanpa mengganggu aliran visual. Penggunaan steadicam atau gimbal untuk mendapatkan pergerakan kamera yang stabil saat bergerak dapat meningkatkan profesionalisme dan kenyamanan pemirsa saat menonton. Dengan memahami dan menguasai berbagai teknik pergerakan kamera, seorang pembuat film dapat menambahkan lapisan keindahan visual dan kekuatan naratif pada karyanya.
Teknik yang umum digunakan adalah dolly shot, di mana kamera dipasang pada dolly atau rail untuk menghasilkan pergerakan yang lancar maju atau mundur. Dolly shot dapat memberikan efek yang dramatis atau mengungkapkan lebih banyak detail dari suatu adegan. Selain itu, teknik crane shot, di mana kamera dipasang pada boom yang dapat diangkat atau diturunkan, dapat menciptakan pandangan yang dramatis dari ketinggian atau sudut yang sulit dicapai. Pilihan teknik pergerakan kamera ini harus disesuaikan dengan konteks cerita dan tujuan artistik, menciptakan nuansa yang mendukung naratif visual secara keseluruhan.
Selain itu, Arc atau gerakan kamera memutar mengitari obyek dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Kamera bergerak secara horizontal mengelilingi obyek atau lokasi tertentu, menciptakan efek melingkar yang memungkinkan pemirsa melihat lebih banyak detail sepanjang pergerakan. Pan shot sering digunakan untuk mengungkapkan elemen lingkungan, menyoroti keindahan lanskap, atau menciptakan ikatan emosional dengan karakter dalam suatu adegan. Pilihan arah gerakan kamera dari kiri ke kanan atau sebaliknya dapat mempengaruhi perasaan pemirsa, menciptakan suasana yang berbeda tergantung pada konteks naratif dan nuansa yang diinginkan oleh sutradara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H