Mohon tunggu...
ahmad baiquni
ahmad baiquni Mohon Tunggu... Wiraswasta - tidak bekerja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

halo saya ahmad baiquni 39 panggilan baiquni hobi bermain skateboard dan traveling, saya bermain skateboard dari hari sabtu hingga hari minggu.

Selanjutnya

Tutup

Cryptocurrency

Bitcoin sebagai Jaringan Peer-To-Peer yang Terdesentralisasi

21 Maret 2024   19:21 Diperbarui: 21 Maret 2024   19:33 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar Bitcoin (lp2m.uma.ac.id/ADMINLP2M).

Bitcoin adalah mata uang kripto pertama yang diperkenalkan ke dunia pada tahun 2009M oleh seseorang atau sekelompok orang yang menggunakan nama samaran Satoshi Nakamoto. Konsep utama di balik Bitcoin sebagai jaringan peer-to-peer yang terdesentralisasi yang berarti transaksi dilakukan langsung antara pengguna tanpa memerlukan perantara seperti bank atau lembaga keuangan lainnya. Teknologi blockchain menjadi landasan utama dari jaringan Bitcoin di mana catatan transaksi disimpan secara terdesentralisasi dan aman. Dalam jaringan peer-to-peer Bitcoin setiap transaksi dikonfirmasi oleh jaringan pengguna yang dikenal sebagai penambang (miners). Proses ini melibatkan penggunaan komputer yang kuat untuk memecahkan serangkaian masalah matematika yang rumit yang kemudian menghasilkan blok baru dalam blockchain. 

Setiap blok berisi sejumlah transaksi yang telah diverifikasi dan blok-blok ini dihubungkan satu sama lain secara kronologis menciptakan rantai blok yang tidak dapat diubah (blockchain). Salah satu keunggulan utama dari model peer-to-peer Bitcoin adalah keamanan yang tinggi dan kebebasan pengguna dalam mengontrol aset mereka sendiri. Namun model ini juga menimbulkan tantangan seperti skala transaksi yang terbatas dan biaya transaksi yang bisa menjadi tinggi saat jaringan sibuk. Meskipun demikian, Bitcoin tetap menjadi salah satu aset digital paling populer dan mendominasi pasar kripto dengan nilai pasar yang tinggi.

Teknologi Blockchain seperti Bitcoin dan Ethereum menjadi ledger digital terdesentralisasi yang mencatat semua transaksi dalam jaringan dengan cara yang aman dan transparan. Setiap blok dalam blockchain berisi serangkaian transaksi yang telah diverifikasi oleh jaringan dan setiap blok terhubung satu sama lain secara kriptografis membentuk rantai transaksi yang tidak dapat diubah atau dimanipulasi tanpa konsensus dari mayoritas jaringan. Teknologi blockchain menyediakan keamanan dan ketahanan terhadap pemalsuan dan manipulasi data. Setiap transaksi yang terjadi di blockchain diverifikasi oleh sejumlah besar node atau komputer di seluruh jaringan dan untuk merubah atau memalsukan transaksi seseorang harus mengontrol mayoritas kekuatan komputasi jaringan. Hal ini membuat blockchain menjadi sistem yang sangat sulit untuk disusupi atau diserang menjadikannya sebagai fondasi yang solid untuk kriptokurensi dan aplikasi lainnya. Selain mendukung kriptokurensi teknologi blockchain juga telah menarik minat dari berbagai industri lainnya termasuk keuangan, logistik, kesehatan dan banyak lagi. Konsep terdesentralisasi dan keamanan yang ditawarkan oleh blockchain membuka potensi untuk mengoptimalkan proses bisnis meningkatkan transparansi, dan mengurangi biaya administrasi. Dengan terus berkembangnya teknologi blockchain diharapkan akan terjadi inovasi lebih lanjut yang dapat mengubah berbagai aspek kehidupan kita.

Konsep desentralisasi yang mendasari kriptokurensi dalam konteks mata uang digital mengacu pada pengelolaan transaksi dan kontrol pasokan yang dilakukan oleh jaringan peer-to-peer tanpa keberadaan otoritas pusat seperti bank atau lembaga keuangan tradisional. Ini berarti tidak ada satu entitas tunggal yang memiliki kendali atas seluruh jaringan atau mata uang digital tertentu sehingga mencegah terjadinya pemusatan kekuasaan yang berpotensi disalahgunakan. Keuntungan dari desentralisasi kriptokurensi adalah ketahanan terhadap cencorship dan manipulasi. Dengan tidak adanya entitas pusat yang mengontrol transaksi sulit bagi pihak-pihak tertentu untuk memblokir atau mengubah transaksi tertentu tanpa konsensus dari mayoritas jaringan. Ini menjaga integritas dan keamanan sistem secara keseluruhan serta memberikan kepercayaan kepada pengguna bahwa transaksi mereka akan dieksekusi dengan benar. Namun, desentralisasi juga membawa tantangan tersendiri seperti skalabilitas dan penyelesaian sengketa. Meskipun desentralisasi menawarkan ketahanan terhadap pemusatan kekuasaan hal itu juga dapat membuat proses pengambilan keputusan menjadi lebih lambat dan sulit. Masalah ini mendorong terusnya penelitian dan pengembangan teknologi blockchain serta upaya untuk menemukan keseimbangan antara desentralisasi dan efisiensi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cryptocurrency Selengkapnya
Lihat Cryptocurrency Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun