Hal ini mengakibatkan penggunaan sampah plastik bertambah banyak dari pengemasan berbelanja online yang sebagian besar menggunakan plastik.Â
Mengutip ucapan Ujang Solihin Sidik, seorang Kasubdit Barang dan Kemasan Direktorat Pengelolaan Sampah Ditjen PSLB3 KLHK, yang dilansir dari liputan6.com mengatakan bahwa sekitar 96% paket belanja online yang menggunakan plastik seperti menggunakan bubble wrap dan selotip yang sangat banyak.Â
Oleh karena itu, untuk menanggapi masalah sampah plastik di Indonesia tidak hanya dilakukan secara serius oleh kepemerintahan saja melainkan juga harus dilakukan dari diri sendiri, serta pemerintah memberikan peran komunikasi kepada masyarakat berupa sosialisasi untuk bersama -- sama mengurangi penggunaan plastik, karena mengingat Indonesia memiliki tumpukan sampah plastik yang sangat memprihatinkan di dunia.Â
Mengutip ucapan Profesor Budi, seorang pakar lingkungan Unika Soegijapranata, mengatakan bahwa untuk menerapkan ini ia menggunakan konsep zero waste, yaitu keberhasilan pengelolaan sampah sangat ditentukan oleh partisipasi aktif masyarakat, terutama rumah tangga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H