Mohon tunggu...
Ahmad Badruddin
Ahmad Badruddin Mohon Tunggu... Pekerja -

Membagi waktu untuk berpikir, bekerja, bicara dan diam serta meniatkan semua untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Berkarya dan Berjuang di Pertamina

10 Desember 2015   14:25 Diperbarui: 31 Desember 2015   08:33 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setalah mengetahui bahwa kita mengisi kemerdekaan dengan berkarya di Pertamina, maka masih ada pekerjaan rumah yang harus dilakukan untuk Pertamina dan Indonesia. Di zaman ini, Penjajahan asing di negeri tidaklah fisik akan tetapi “penjajahan” itu terasa pada banjirnya produk luar negeri berhadapan dengan produk lokal. Secara hukum ekonomi, pilihan akan tergantung pada produk yang lebih baik dan ekonomis. Kalau produknya sama baik, sama ekonomis maka produk mana yang dipilih?

Sekali lagi berani berjuang, yaitu membeli produk Indonesia, membeli produk Pertamina merupakan jalan yang dahsyat untuk mempertahankan kelangsungan bisnis Pertamina, lebih luas kelangsungan ekonomi Indonesia. Bila semua anak negeri ini sudah berjuang di masing-masing bidang tidak hanya Oil and Gas, bisa di Semen, Pupuk, Food Industri dan bila semua produk secara kualitas sudah tuntas, beranikah kita berjuang membelanya, dalam arti membeli produk tersebut, untuk kelangsungan ekonomi lokal, untuk ekonomi Indonesia yang lebih baik.

Ada baiknya merenungi perkataan mantan direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Ahmad Faisal berikut, “Pasar pelumas kita sangat terbuka, sedangkan di Malaysia sekarang sedang sibuk memproteksi secara halus produk Petronas di Negerinya” ( Kasali, Rhenald, “Mutasi DNA Powerhouse, Pertamina on the Move hal; 108). Memang tidak ada yang mengatakan bahwa berdosa untuk membeli produk asing. Tapi bila merasa membeli produk asing atau produk lokal akan berefek sama ke Indonesia, maka disinilah penjajahan ekonomi sudah mulai berhasil. Beruntung yang sudah mengerti Pertamina karena secara produk kita memiliki amunisi untuk bersaing melawan POGA.

Kita bisa lihat dari produk unggulan Pertamina misalnya Pertamax, Pertadex, Gas Elpiji dan lain-lain yang membuat confidence ketika berhadapan langsung dengan produk sejenis dari POGA. Tidak hanya menang koar-koar dengan jurus “pokoknya” Produk Pertamina, “pokoknya” Produk Indonesia. Tapi juga terbukti dari spesifikasi produk yang bahkan lebih baik dari minimum standar yang ditetapkan. Berjuang untuk negeri lewat Pertamina telah dijalankan. Satu lagi perjuangan sebagai putra/putri bangsa yaitu berjuang untuk memilih produk karya anak negeri. Beranikah saya? beranikah anda?

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun