Mohon tunggu...
ahmadazizsofyandalimunthe
ahmadazizsofyandalimunthe Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ahmad Aziz Sofyan Dalimunthe, Mahasiswa Universitas Malikussaleh, Prodi Teknik Sipil, Angkatan 2024

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Samudera Pasai dan Pilar Kemalikussalehan: Jejak Sejarah yang Relevan untuk Masa Kini

10 Desember 2024   15:22 Diperbarui: 10 Desember 2024   15:22 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senjata Tradisional Aceh (sumber: Kamera penulis)

Kerajaan Samudera Pasai, yang didirikan pada tahun 1267 oleh Sultan Malik al-Saleh, merupakan tonggak penting dalam sejarah penyebaran Islam di Nusantara. Sebagai kerajaan Islam pertama, Samudera Pasai berperan sebagai pusat strategi perdagangan di Selat Malaka dan pusat intelektual yang mendukung perkembangan agama dan budaya Islam. Kejayaannya di bawah Sultan Malik at-Tahir menunjukkan bagaimana perdagangan dan pendidikan dapat mendorong kemajuan. Namun, pengaruhnya mulai meredup pada abad ke-15 akibat serangan Kerajaan Majapahit dan persaingan dengan Kesultanan Malaka, hingga akhirnya takluk kepada Kesultanan Aceh pada abad ke-16. Meskipun mengalami keruntuhan, warisan Samudera Pasai sebagai pelopor penyebaran Islam di Indonesia tetap berharga, memberikan landasan bagi kerajaan-kerajaan Islam berikutnya dan menginspirasi generasi mendatang untuk menghargai toleransi serta keragaman budaya.

Pilar-pilar Kemalikussalehan memiliki peran penting dalam membangun masyarakat yang berintegritas dan berkeadilan. Di Desa Sukamaju, pilar Religius terlihat melalui program pengabdian masyarakat yang melibatkan warga dalam kegiatan keagamaan, memperkuat iman dan solidaritas sosial. Di bidang Akademis, Universitas Malikussaleh menerapkan metode pembelajaran berbasis proyek di Fakultas Teknik, di mana mahasiswa mengembangkan aplikasi teknologi untuk membantu petani lokal, menunjukkan penerapan ilmu pengetahuan secara praktis. Pilar Transformatif diwujudkan melalui program inkubasi bisnis yang membantu mahasiswa mengembangkan usaha mereka sendiri, sedangkan pilar Berwawasan Global diwujudkan dari keterlibatan mahasiswa dalam program pertukaran pelajar dengan universitas di luar negeri, yang memperluas wawasan internasional mereka. Terakhir, pilar Cinta Damai diimplementasikan melalui program "Ruang Harmoni," yang menciptakan interaksi damai antara masyarakat dengan latar belakang agama yang berbeda melalui dialog lintas iman dan kerja sosial bersama. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai ini ke dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Kerajaan Samudera Pasai, yang didirikan pada tahun 1267 oleh Sultan Malik al-Saleh, memainkan peran penting dalam sejarah penyebaran Islam di Nusantara sebagai kerajaan Islam pertama yang menjadi pusat perdagangan dan intelektual di Selat Malaka. Kejayaannya di bawah Sultan Malik at-Tahir menunjukkan bagaimana sinergi antara perdagangan dan pendidikan dapat mendorong kemajuan, meskipun pengaruhnya mulai meredup pada abad ke-15 akibat serangan Kerajaan Majapahit dan persaingan dengan Kesultanan Malaka. Warisan Samudera Pasai tetap berharga sebagai pelopor penyebaran Islam di Indonesia. Di era modern, penerapan pilar-pilar Kemalikussalehan, seperti terlihat di Desa Sukamaju dan Universitas Malikussaleh, menunjukkan relevansi nilai-nilai religius, akademis, transformatif, berwawasan global, dan cinta damai dalam menciptakan masyarakat yang berintegritas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun