Belajar adalah suatu proses perubahan kepribadian seseorang dimana perubahaan tersebut dalam bentuk peningkatan kualitas perilaku, seperti peningkatan pengetahuan, keterampilan, daya pikir, pemahaman, sikap, dan berbagai kemampuan lainnya.
Dalam al-quran memeng tidak banyak ditemukan secara khusus istilah al-tarbiyah, tetapi ada istilah yang senada dengan al-tarbiyah, yaitu ar-rabb, rabbayani, ribbiyun, rabbani, yang artinya memperbaiki sesuatu dan meluruskannya. Sedangkan arti tarbiyah secara istilah adalah:
- Menyampaikan sesuatu untuk mencapai kesempurnaan, dimana bentuk penyampaiannya satu dengan yang yang lain berbeda sesuai dengan tujuan pembentukannya.
- Menentukan tujuan melalui persiapan sesuai dengan batas kemampuan untuk mencapai kesempurnaan.
- Sesuatu yang dilakukan secara bertahap dan sedikit demi sedikit oleh seorang pendidik.
- Sesuatu yang dilakukan secara kesinambungan, maksudnya tahapan-tahapannya sejalan dengan kehidupan, tidak berhenti pada batas tertentu, terhitung dari buaian sampai liang lahat.
- Dijadikan sebagai tujuan terpenting dalam kehidupan, baik secara individu maupun keseluruhan yaitu untuk kemaslahatan umat dengan asas mencapai keridhoan Allah swt seperti tersirat dalam firman-Nya:
مَا كَانَ لِبَشَرٍ أَنْ يُؤْتِيَهُ اللَّهُ الْكِتَابَ وَالْحُكْمَ وَالنُّبُوَّةَ ثُمَّ يَقُولَ لِلنَّاسِ كُونُوا عِبَادًا لِي مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلَٰكِنْ كُونُوا رَبَّانِيِّينَ بِمَا كُنْتُمْ تُعَلِّمُونَ الْكِتَابَ وَبِمَا كُنْتُمْ تَدْرُسُونَ
Artinya : “Tidak wajar bagi seorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al kitab, hikmah dan kenabian, lalu ia berkata kepada manusia, hendaklah kamu menjadi penyembahku, bukan penyembah Allah. Akan tetapi (dia berkata), hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.” (al-imran: 79)
- Tujuan pendidikan ditentukan oleh dasar pendidikannya sebagai suatu landasan filosofis yang bersifat fundamental dalam pelaksanaan pendidikan. Dalam hal ini masing-masing Negara menentukan sendiri tujuan pendidikannya. Demikian pula masing-masing orang mempunyai bermacam-macam tujuan pendidikannya, yaitu melihat kepada cita-cita,kebutuhan dan keinginannya.
- Contoh tujuan pendidikan nasional (Indonesia) adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak mulia,sehat, berilmu,cakap,kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dan sebagian orang mungkin bertanya mengapa setiap orang mempunyai bermacam-macam tujuan dalam menempuh pendidikan? Seorang anak sebagai sumber daya manusia dilahirkan tidak membawa pengetahuan dan keterampilan, tetapi mereka sebenarnya membawa fitrah (potensi), modal dasar umum yang siap dikembangkan melalui pendidikan Islam.
Hal ini sesuai dengan hadis sebagai berikut:
مَا مِنْ مَوْ لُوْدٍ اِلّاَ يُوْلَدُ عَلَي الْفِطْرَةِ فَأَ بَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ اَوْ يُنَصِّرَا نِهِ اَوْ يُمَجِّسَانِهِ (رواه المسلم)
Artinya :Tidaklah seseorang dilahirkan kecuali membawa fitrah (potensi), maka orang tuanyalah yang menentukan apakah anak tersebut akan menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi. (Riwayat Muslim)
- Hakikat peserta didik adalah manusia muda dan manusia dewasa. Manusia muda baik dari segi biologis maupun psikologis yang memiliki fitrah (potensi) untuk berkembang atau dikembangkan melalui proses pendidikan. Manusia dewasa baik dari segi biologis maupun psikologis dalam aspek/ bidang tertentu, yang masih memerlukan dan/atau sedang mempelajari atau mengembangkan pengetahuan dan keterampilan tertentu guna memenuhi kebutuhan kehidupan umat manusia.
Menurut Abdul Fatah Jalal, tujuan pendidikan islam adalah:
- Terwujudnya manusia sebagai hamba Allah swt ( beribadah kepada Allah swt).
- Untuk mendidik manusia agar bisa merealisasikan tujuan hidupnya sebagai hamba- Nya.
Menurut Al Syaibani, tujuan pendidikan islam:
- Tujuan yang berkaitan dengan individu, mencakup perubahan yang berupa pengetahuan, tingkah laku masyarakat, tingkah laku jasmani dan rohani.
- Tujuan yang berkaitan dengan masytarakat, mencakup tingkah laku individu dalam masyarakat, dan perubahan pendidikan islam.
Menurut Al abrasyi, merinci tujuan akhir pendidikan islam menjadi:
- Pembinaan akhlak
- Menyiapakan anak didik untuk hidup dunia dan akhirat.
- Penguasaan ilmu.
- Mengembangkan kebudayaan.