Dalam bidang radiologi, kesadaran akan penggunaan radiasi yang aman dan praktik-praktik yang tepat dalam pemeriksaan medis sangat penting. Hal ini tidak hanya berdampak pada kesehatan pasien, tetapi juga pada tenaga kesehatan yang terlibat dalam proses tersebut. Oleh karena itu, pemahaman yang lebih mendalam mengenai proteksi radiasi oleh petugas proteksi radiasi pada layanan kesehatan sangat penting dalam menerapkan praktik keamanan radiasi di bidang radiologi, dan sebagai upaya untuk meminimalisir dampak dari bahaya radiasi.
Menurut International Atomic Energy Agency (IAEA), peran dari petugas perlindungan radiasi dalam proses pelatihan sangatlah penting. Mereka bertanggung jawab dalam memastikan bahwa prosedur-prosedur radiologi dilakukan dengan memperhatikan aspek keamanan radiasi yang terkait. Ini mencakup pendidikan yang berkelanjutan dan penerapan standar keselamatan yang ketat untuk mengurangi risiko paparan radiasi yang tidak perlu (IAEA, 2019).
Justifikasi paparan radiasi dalam pemeriksaan medis merupakan aspek penting yang harus diperhatikan. Brady et al. (2021) menyampaikan bahwa setiap paparan radiasi harus memiliki alasan yang kuat dan manfaat yang lebih besar dibandingkan risikonya. Sebagai contoh, White Paper dari Alliance for Radiation Safety in Pediatric Imaging menekankan pentingnya mempertimbangkan manfaat paparan radiasi terhadap risiko yang mungkin diambil, khususnya dalam pemeriksaan pada anak-anak. Ini berarti bahwa setiap prosedur radiologi harus dievaluasi secara kritis untuk memastikan bahwa manfaat klinisnya melebihi potensi risiko paparan radiasi (Brady et al., 2021).
Peran pendidikan dan pelatihan dalam radiobiologi dan perlindungan radiasi juga sangat penting. Martin et al. (2020) menekankan bahwa pemahaman yang baik terhadap radiobiologi dapat meningkatkan praktik keamanan dalam prosedur-prosedur radiologi. Dengan pelatihan yang tepat, tenaga kesehatan, termasuk radiografer, dapat mengidentifikasi dan menerapkan langkah-langkah untuk mengurangi paparan radiasi, baik bagi diri mereka sendiri maupun bagi pasien. Pendidikan yang berkelanjutan dalam bidang ini membantu memastikan bahwa semua praktisi tetap terinformasi tentang perkembangan terbaru dalam teknologi dan praktik keselamatan radiasi (Martin et al., 2020).
International Commission on Radiological Protection (ICRP) memberikan rekomendasi dan pedoman terkait penggunaan radiasi dalam pemeriksaan medis. Dengan menerapkam praktik-praktik yang aman dan pemahaman yang baik terhadap radiasi, diharapkan kesadaran dan praktik keamanan radiasi dalam bidang radiologi medis dapat terus ditingkatkan. Peningkatan kesadaran ini tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga melalui kampanye publik dan program pelatihan berkelanjutan yang bertujuan untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan manfaat dari penggunaan teknologi radiologi dalam praktik medis sehari-hari (ICRP, 2020).
Referensi:
1.Brady, Z., Ramanauskas, F., Cain, T. M., Johnston, P. N., 2021. Assessment of radiation exposure risks in medical imaging. Radiation Protection Dosimetry, https://doi.org/10.1093/rpd/ncab004 [Diakses pada 5 Juni 2024].
2.International Atomic Energy Agency (IAEA), 2019. Radiation protection and safety in medical uses of ionizing radiation, https://www.iaea.org/publications/11092/radiation-protection-and-safety-in-medical-uses-of-ionizing-radiation [Diakses pada 5 Juni 2024].
3.International Commission on Radiological Protection (ICRP), 2020. Recommendations on the use of radiation in medical imaging. Annals of the ICRP, https://doi.org/10.1177/0146645320944455 [Diakses pada 6 Juni 2024].
4.Martin, C. J., Sutton, D. G., Williams, J. R., 2020. Education and training in radiological protection and radiobiology for medical staff. Journal of Radiological Protection, https://doi.org/10.1088/1361-6498/ab6f93 [Diakses pada 6 Juni 2024].
5.Schaart, D. R., Zwerver, A. M., Bilski, P., et al., 2020. Advanced techniques in radiation protection and radiobiology education. Journal of Radiological Research, https://doi.org/10.1093/jrr/rraa026 [diakses pada 6 Juni 2024].
