Mohon tunggu...
Ahmad Arpan Arpa
Ahmad Arpan Arpa Mohon Tunggu... Freelancer - Filsuf

Alumnus Unindra-Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Writer Enthusias, a ghost writer.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pada Suatu Saat

11 Desember 2023   19:45 Diperbarui: 11 Desember 2023   20:46 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suatu saat nanti
Aku ingin melihatmu
Di setiap pagi dan malamku
Seperti mentari yang mengiringi langkahku menemui cahaya
dan, rembulan yang menghangatkan dikala mata mulai remang

Melihatmu tersenyum
Sudah cukup bagiku
Tak perlu kau bicarakan segalanya
Aku bisa menafsirkanmu
Seperti senar gitar yang kupetik, aku paham dengan bunyinya tanpa perlu melihat jemari itu menari

Suatu saat nanti
Kaulah yang menjadi tempat kembali
Setelah berpeluh sepanjang hari
Kau mungkin menanti
Atau, kau turut merangkai hari

Baca juga: Dua Anak Kecil

Suatu saat nanti
Tak ingin aku kedipkan mata
Agar makin bertambah nikmat
yang sudah Tuhan berikan
Bagai waktu yang tak terlihat
namun terlintas sepanjang hayat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun