Mohon tunggu...
Ahmad Arpan Arpa
Ahmad Arpan Arpa Mohon Tunggu... Freelancer - Filsuf

Alumnus Unindra-Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Writer Enthusias, a ghost writer.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gemercik Gerimis

14 Maret 2023   12:56 Diperbarui: 14 Maret 2023   13:03 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gerimis tak pernah datang tepat waktu
Ia datang tatkala mentari benderang
Membawa segala kenang
Tentang rindu dan kasih sayang

Gerimis melewati segala derai deru
Meliuk-liuk bersama angin menopang sendu
Arsiran embun di pelupuk mata hanguskan debu

Gerimis tak pernah sendiri
Ia datang dengan berjuta rindu
Ia turun diiringi derai merdu
Ia menari di atas hati yang pilu
dan di langit ia bernyanyi bersama awan

Lalu, gerimis tersenyum dan mengajakku pergi melintasi ruang dan waktu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Kapitalisme Cinta

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun