karakter utama dalam sekuel ini, Mauza lahir pada tanggal 14 Desember 2005 di kabupaten Tuban. Mauza dibesarkan oleh paman dan bibinya, karena sebuah insiden yang menimpa keluarga Mauza pada saat ia berusia 2 tahun. ia memasuki pondok pesantren pada umur 6 tahun atau kelas satu sekolah dasar, prestasi yang ia buat selama menjadi santri antara lain mendapatkan juara mtq se provinsi pada saat usia 15 tahun, tahfidzul qur’an juz 29-30 se kabupaten pada saat usia 11 tahun.Â
Muhammad Alhanan Mauza Fadhlurrohman namanya, Mauza panggilannya, ia adalahTak hanya dalam bidang kesantrian, ia juga pernah mendapatkan prestasi selama menjadi siswa antara lain, peringkat 3 besar di madrasah ibtidaiyah dan 10 besar di madrasah tsanawiyah, ia berkontribusi dalam pengembangan prestasi sekolah non akademik, yang paling banyak ia ikuti adalah MTQ, ia mendapat juara 1 sebanyak 3 kali, juara 2 4 kali, dan juara 3 6 kali, ia menekuni MTQ pada saat usia 8 tahun atau kelas 3 SD.Â
Mauza dikenal memiliki pribadi yang baik, penyabar dan penolong, salah satu kelemahannya yaitu ketika seseorang menyinggung kedua orang tuanya yang sudah tiada, atau melihat anak yang sedang berbahagia dengan kedua orang tuanya, ia akan menjadi seseorang yang sangat berbeda dari biasanya, butuh waktu untuk mengembalikan sifat sifat itu, salah satunya dukungan dari teman-temannya.Â
pada sekuel kali ini Mauza mencoba hal baru, ia akan menghadapi tantangan baru, minat baru dan juga perjalanan baru dalam hidupnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H