Mohon tunggu...
AHMAD ALIFUDDIN
AHMAD ALIFUDDIN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UMJ jurusan komunikasi dan penyiaran islam penerima program beasiswa 1000 da'i bamuis BNI

Menulis dan membaca, hobby untuk masa depan yang cerah dan cermat

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tenang Solusi dari Paniknya dalam Sebuah Masalah

26 November 2023   18:20 Diperbarui: 26 November 2023   18:35 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

"Dalam kehidupan yang penuh dengan berbagai tantangan, ketenangan seringkali menjadi kunci utama dalam menemukan solusi yang tepat. Sebagaimana pepatah bilang, 'Air tenang menghanyutkan, air yang berombak merusakkan.' Ini mengingatkan kita bahwa ketenangan adalah pangkal dari ketepatan dalam menyelesaikan masalah.

Ketenangan bukanlah tanda kelemahan, melainkan kekuatan untuk menghadapi berbagai masalah dengan kepala dingin. Ketika kita mampu meresapi ketenangan dalam diri, kita mampu melihat situasi dengan lebih jernih. Seperti ombak yang tenang di permukaan, di dalam ketenangan itulah terkadang kita menemukan solusi yang tak terduga namun tepat.

Melalui ketenangan, kita mampu merenung secara mendalam dan menemukan sudut pandang yang belum terpikirkan sebelumnya. Saat kita melihat situasi dari berbagai perspektif, solusi yang lebih kokoh dan bijaksana seringkali muncul. Dalam keheningan itu, ada ruang untuk kreasi dan inovasi dalam menyelesaikan masalah.

Jadi, di tengah gemuruhnya kehidupan, penting untuk tidak terbawa arus emosi. Ketenangan adalah sumber kekuatan untuk menemukan solusi yang tenteram dalam menangani segala permasalahan. Seperti air yang tenang membawa kejernihan, ketenangan membawa solusi yang membawa kedamaian dan kebijaksanaan dalam setiap langkah penyelesaian masalah."

Semoga artikel singkat ini bisa mencerminkan pesan tentang pentingnya ketenangan dalam menemukan solusi yang tepat dalam kehidupan sehari-hari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun