Mohon tunggu...
ahmad alfarasi
ahmad alfarasi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab

Menulis untuk mengingatkan diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

10 Awal Dzulhijah: Hari yang Diabaikan Walaupun Mengandung Pahala Besar

11 Juni 2024   14:02 Diperbarui: 11 Juni 2024   16:40 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seperti yang kita tahu, bulan ramadhan adalah bulan terbaik bagi umat islam. Hadirnya bulan ramadhan sangat ditunggu-tunggu oleh umat islam, bahkan sebagian daerah mengadakan perayaan sebelum datangnya bulan ramadhan. Namun, siapa sangka bahwa 10 hari dibulan dzulhijah lebih baik daripada 10 hari di bulan ramadhan. 

Dalam Riwayat Ibnu Abbas, Rasulullah Sallallahu Alahi Wasallam bersabda "tidak ada hari yang apabila beramal sholeh di dalamnya lebih dicintai oleh Allah kecuali 10 awal bulan dzulhijah. Kemudian para sahabat bertanya bagimana dengan jihad di jalan Allah? Rasulullah menjawab tidak pula dengan itu kecuali orang yang keluar berjihad dan mati didalamnya".  (H.R Bukhari)

Jihad merupakan ibadah tertinggi karena, tidak seperti ibadah lainnya jihad memerlukan keberanian dan pengorbanan nyawa di dalamnya. Disandingkannya jihad dengan amalan di 10 awal bulan dzulhijah tentu menjadikan hari tersebut adalah hari yang mulia. Amalan yang dilakukan pada hari yang yang mulia maka akan mendapatakan kemuliaan, sebaliknya dosa yang dilakukan pada hari yang mulia maka dosanya lebih besar dibandingkan pada hari biasa. 

Di dalam bulan dzulhijah terdapat peristiwa yang menjadikannya lebih mulia dibandingkan bulan lain seperti:

1. Hari Arafah 

Pada tanggal 9 dzulhijah kaum muslimin yang melaksanakan haji melakukan wukuf di Arafah, pada hari tersebut merupakan hari diampuninya manusia dan dibebaskannya dari api neraka. Dalam sebuah riwayat yang dibawakan oleh Aisyah bahwasanya Rasulullah bersabda "Diantara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari api neraka adalah hari Arofah. Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada para malaikat. Kemudian Allah berfirman: Apa yang diinginkan oleh mereka?” Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim no. 1348. Pada tanggal tersebut juga kaum muslimin disunnahkan untuk berpuasa .

2. Disyariatkannya Berkurban

Pada tanggal 10 dzulhijah kaum muslimin disyariatkan untuk menyembelih hewan kurban sebagai bentuk penghambaan dan pendekatan diri kepada Allah Subhanahu Wata'ala. Berkurban pada hari tersebut lebih utama dari pada bersedekah dengan senilainya. Syariat kurban terdapat dalam surah Al-Kautsar ayat 2 "Dirikanlah sholat dan berkurbanlah" menurut para ahlu tafsir berkurban yang dimaksud disini adalah pada hari raya (ied).

3. Hari Disempurnakannya Islam

Dalam sebuah riwayat suatu ketika ada seorang ulama Yahudi yang berkata kepada Umar bin Khattab prihal ayat yang berisi bahwa Allah telah menyempurnakan agamanya. Ulama Yahudi tersebut mengatakan bahwa jikalau ayat tersebut itu turun kepada kami maka akan kami jadikan waktu turunnya ayat tersebut sebagai hari raya. Kemudian Umar berkata "Sungguh kami telah mengetahui di mana dan kapan ayat itu turun. 

Ayat itu turun pada saat Nabi sedang berada di padang Arafah di hari Jum’at.” Hadits tersebut diriwayatkan oleh Bukhari. Ayat yang dimaksud adalah  ayat ke 3 dalam surah al-maidah yang berbunyi  “Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan telah Aku sempurnakan nikmat-Ku atas kalian, dan Aku telah meridhai Islam itu agama bagi kalian.”

Itulah beberapa alasan mengapa 10 awal pada bulan dzulhijah lebih utama dibandingkan dengan bulan lain. Masuknya bulan dzulhijah merupakan sebuah karunia yang bersar, maka sebagai umat muslim harus melihat hal tersebut sebagai peluang untuk memperoleh pahala yang besar.
 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun