Mohon tunggu...
Ahmad Alfan Nashrul H
Ahmad Alfan Nashrul H Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa pendidikan ilmu pengetahuan sosial Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

فكّر قبل أن تعزم

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Khadijahku

3 Desember 2019   20:40 Diperbarui: 3 Desember 2019   20:42 1
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harta karun rahasiaku di setiap kehidupan
Mutiara disetiap hati yang tersia-sia
Sayap rahasia dari burung yang tak bersayap
Kejernihan dalam hati, arti dari sebuah keberadaan

Ohh kekasih... Khadijahku
Aku ingin luluh dalam cinta, aku tidak ingin terpisahkan
Yang kuiinginkan adalah menjadi satu satunya
Aku terbang dengan hati dan sayap yang patah
Mataku menjadi buta, dan telingaku juga menjadi tuli
Aku hanya percaya kepada cinta
Bukankah cinta yang menjatuhkan hujan
Yang sudah mengubah air menjadi awan
Dan mengubah awan menjadi air
Bukankah hujan seperti menyatukan sepasang kekasih?

Ohh khadijahku...
Air mencintai bumi sebagaimana aku mencintaimu
Ia tidak peduli dengan panasnya mentari yang membakar
Tak peduli juga harus pergi meninggalkan bumi
Mengembara di hamparan langit biru
Karena mengetahui akan kembali melalui hujan

Menunggu dengan ketabahan
Betapapun....
Angin menghempas
Petir menyambar
Langit langit bergemuruh
Air itu pasti akan kembali kepada cintanya
Dan seketika semesta menghadiri pertemuan dua cinta itu.

-Ibrahim untuk Khadijahnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun