Hari ini Senin, 27 Maret 2022 (5 Ramadhan 1444H) adalah awal masuk madrasah bagi peserta didik di bulan Ramadhan setelah cuti selama 3 hari diawal bulan Ramadhan.
Ramadan bulan penuh berkah yang dinanti-nanti oleh warga Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 13 Majalengka.
Pembiasaan keagamaan yang telah membudaya di MTsN 13 Majalengka yang dilaksanakan setiap pagi sebelum pembelajaran di mulai, pada bulan Ramadhan ini supaya berpuasa lebih bermakna dan atmosfer bulan Suci Ramadan dirasakan oleh seluruh warga madrasah, maka kegiatan-kegiatan keagamaan ditambah dan lebih ditingkatkan.
Pembiasaan keagamaan di pagi hari diisi dengan sholat Dhuha dilanjutkan dengan tadarusan dan mimbar keagamaan.Â
Pada pekan pertama tadarusan dipimpin langsung oleh pembina keagamaan, guru-guru PAI dan hari-hari berikutnya oleh OSIS dengan membaca surat-surat pendek dimulai dari juz ke-1.
Setelah pembiasaan keagamaan selesai dilanjutkan pembelajaran seperti biasanya. Meski sudah sewajarnya dikala berpuasa badan terasa lemas, perut lapar dan mata ngantuk tetapi tidak menyurutkan aktivitas pembelajaran menjadi terganggu. Ini menjadi pembelajaran dan tujuan berpuasa bukan untuk menyiksa peserta didik, namun berlatih untuk bersabar dan lebih peka bahwa diluar sana banyak yang kehidupanya lebih sulit dari kita.
Selama bulan Ramadhan peserta didik melakukan kegiatan-kegiatan yang positif baik di Madrasah maupun di rumah. Kegiatan peserta didik di rumah diberikan tugas siklus amaliyah wajib dan sunah selama bulan Ramadhan. Pada akhir Ramadhan laporan yang telah siswa kerjakan ditandatangani orangtua dan setelah itu baru dikumpulkan kepada wali kelas sebagai tugas fortofolio.
Pada kegiatan keagamaan bulan Ramadhan tidak hanya peserta didik yang menjalankan tetapi civitas akademika para guru dan staff turut dalam kegiatan ini. Setelah pembelajaran peserta didik selesai. Para guru dan staff yang dimotori oleh Bapak Kepala Madrasah MTsN 13 Majalengka Drs. H. Sutisno, M.Ag mengajak seluruhnya setelah melaksanakan shoalat dhuhur berjamaah dilanjutkan dengan tadarus al-Qur'an dengan pembagian satu guru satu juz.