Kekeringan adalah salah satu bencana alam yang keberadaannya sama sekali tidak diinginkan oleh siapapun. Demikian halnya dengan kekeringan, beberapa upaya yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi kekeringan ini dapat dilakukan dengan cara menananam pohon dengan sebanyak-banyaknya, bahwa fungsi pohon tersendiri adalah bisa menyerap dan menyimpan air di dalam akarnya. Penggunaan teknik irigasi yang efisien seperti irigasi tetes dan irigasi mikro. Hal ini dapat membantu menghemat udara dan memastikan tanaman mendapatkan pasokan udara yang cukup. Peningkatan kesadaran dan pengetahuan melalui penyuluhan tentang teknik-teknik pertanian berkelanjutan juga penting untuk membantu petani mengantisipasi dan mengelola risiko kekeringan. Kemudian membuat bendungan juga bisa menanggulangi kemarau karena bisa membuat air sungai tersimpan di bendungan sehingga bisa digunakan masyarakat ketika kekurangan air, bisa juga menggunakan air dengan sewajarnya merupakan solusi yang dapat kita lakukan dari diri sendiri dengan cara penghematan penggunaan air, air juga sumber daya alam yang harus kita hemat dalam penggunaannya dengan sewajarnya tidak perlu berlebihan.
Kebiasaan masyarakat boros dalam menggunakan air, terutama bagi masyarakat yang menggunakan air tanah, merupakan hal yang dapat menyebabkan terjadinya kekeringan di suatu daerah. Dampak dari bencana kekeringan ini, akan sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup masyarakat, seperti banyaknya tanaman yang akan mati, dan juga hal ini akan berdampak pada meningkatnya polusi udara di daerah tersebut.
 Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan langkah-langkah pencegahan, mitigasi, respons tanggap darurat, serta pemulihan pasca-kekeringan. Hal ini mencakup konservasi air, penggunaan teknologi hemat air, distribusi air bersih, serta penguatan kebijakan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan. Dengan pendekatan yang terintegrasi dan kolaborasi berbagai pihak, dampak kekeringan dapat diminimalkan dan ketahanan masyarakat terhadap bencana ini dapat ditingkatkan.   Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H