Mohon tunggu...
Ahmad Efendi
Ahmad Efendi Mohon Tunggu... Pekerja -

Selamatkan ceritamu dalam tulisan

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Pesan Tersirat Anies untuk Jakarta

11 November 2016   12:49 Diperbarui: 11 November 2016   12:59 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertarungan antar Cagub dan Cawagub DKI Jakarta untuk Pilgub 2017, semakin memanas. Hal tersebut berkaitan dengan dimulainya masa kampanye. Tiap Cagub dan Cawagub bahkan tidak merasa sungkan lagi untuk menjatuhkan lawan-lawannya demi mendapat suara rakyat di bulan Februari 2017 nanti. Sindiran-sindiran tersebut ada yang berkaitan langsung dengan Proker, hingga hal-hal remeh yang tidak ada kaitan dengan Pilgub.

Salah satu kejadian sindir menyindir terjadi saat kampanye pasangan Anies-Sandi. Dalam kesempatan tersebut, Anies mengatakan bahwa memilih pemimpin seperti milih sopir mobil. “Milih sopir lama rute sama atau milih sopir lain tapi rutenya lain, sama-sama bisa nyetir juga toh jangan dianggap berpengalaman rutenya harus sama," kata Anies di Masjid Al Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (28/10).

Dalam analogi tersebut Anies mengambarkan gubernur seperti supir yang akan mengarahkan gerak pemerintahan kota. Menurutnya Ahok dan dirinya merupakan supir yang telah memiliki pengalaman. Seperti yang kita ketahui Ahok sudah memiliki pengalaman sebagai Bupati Belitung Timur, Ahok juga pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, dan menjadi Gubernur DKI Jakarta mengantikan Jokowi. Sementara Anies memiliki pengalaman sebagai Menteri Pendidikan di era Jokowi meskipun dirinya direshuffle.

Anies menambahakan lagi “jika Anda sudah nyetir mobil tapi rutenya beda, jalannya beda, tapi bisa nyetir. Ketika dikasih mobil baru rute baru pasti bisa. Tapi yang tidak boleh itu kalau belum pernah nyetir mobil, itu salah iya dong," kata Anies sembari tersenyum.

Berdasarkan anologi tersebut menurut saya, Anies berpesan agar pemimpin Jakarta seharusnya adalah orang sudah memiliki pengalaman. Pengalaman sebagai pemimpin diperlukan untuk mengatur alur dan jalannya pemerintaha. Sementara itu seorang pemimpin yang belum memiliki pengalaman, akan kesulitan untuk mengarahkan alur pemerintahan.

Pernyataan Anies tersebut tentunya dapat dianggap benar, karena memang dalam memimpin sebuah Provinsi yang vital sekelas Jakarta dibutuhkan pengalaman yang mumpuni. Seorang Cagub juga harus memiliki kecakapan untuk mengatasi segudang permasalahan yang ada di Jakarta, bukan hanya mengangkat senjata. Jika Cagub tidak memiliki pengalaman birokrasi yang mumpuni maka dapat dipastikan ia akan mengalami kesulitan dalam memimpin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun