Mohon tunggu...
Ahmad Afandi
Ahmad Afandi Mohon Tunggu... Relawan - Penikmat pertunjukan

Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Seni

kritik seni pada likisan "Harimau" karya Sam

18 Januari 2025   16:00 Diperbarui: 18 Januari 2025   15:09 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Rumah seni Ropih


Teknik dan Gaya


Sam menggunakan teknik sapuan kuas yang tebal dan tegas, memberikan tekstur yang nyata pada bulu harimau. Gaya lukisan yang realis tetapi dengan sentuhan ekspresionis ini memungkinkan penonton untuk merasakan kedekatan dengan subjek. Detail pada mata harimau, yang tampak hidup dan penuh emosi, menjadi pusat perhatian dan menggambarkan ketajaman serta kewaspadaan hewan predator ini.


Interpretasi dan Makna


Karya ini tidak hanya mengesankan dari segi visual, tetapi juga menggugah interpretasi mengenai hubungan manusia dan alam. Harimau sering kali dianggap sebagai simbol kekuatan dan keberanian, dan melalui lukisan ini, Sam mungkin berusaha untuk mengingatkan kita akan pentingnya konservasi satwa liar yang terancam punah. Pesan ekologis ini relevan dengan isu-isu lingkungan saat ini, menjadikan Harimau lebih dari sekadar lukisan, tetapi juga sebuah pernyataan sosial.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, Harimau oleh Sam merupakan karya seni yang memadukan keindahan visual dengan pesan yang mendalam. Melalui teknik, gaya, dan pemilihan tema, Sam berhasil menciptakan sebuah karya yang tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga menantang pemikiran kita tentang peran manusia dalam menjaga kelestarian alam. Karya ini layak diapresiasi sebagai bagian dari upaya seni untuk berkontribusi pada dialog global mengenai lingkungan dan konservasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun