Mohon tunggu...
Ahmad Ade Irwanda
Ahmad Ade Irwanda Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Lancang Kuning

cara berfikir akan merubah tindakan, tindakan akan merubah kebiasaan, kebiasaan akan merubah karakter, karakter akan merubah kenyataan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memimpin dengan Hati: Menggali Pentingnya Kepedulian dalam Teori Kepemimpinan

12 Oktober 2024   19:19 Diperbarui: 12 Oktober 2024   19:32 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pemimpin yang dicintai/dokpri

Kutipan Theodore Roosevelt, "People don't care how much you know until they know how much you care," sangat relevan dengan teori kepemimpinan yang menekankan pentingnya hubungan emosional antara pemimpin dan pengikut. Beberapa poin relevansi dengan teori kepemimpinan adalah:

1. Kepemimpinan Berbasis Empati: Teori kepemimpinan transformasional menekankan pentingnya empati, di mana pemimpin tidak hanya memotivasi dengan keterampilan atau pengetahuan, tetapi juga menunjukkan perhatian dan pemahaman terhadap kebutuhan dan aspirasi orang lain. Kepedulian yang tulus membangun hubungan yang lebih kuat dan kepercayaan, yang merupakan fondasi penting dalam kepemimpinan yang efektif.

2. Teori Keterlibatan dan Motivasi: Berdasarkan teori motivasi seperti teori kebutuhan Maslow dan Herzberg, orang akan lebih termotivasi dan terlibat ketika kebutuhan psikologis mereka, termasuk rasa dihargai dan diperhatikan, terpenuhi. Pemimpin yang peduli akan memotivasi orang untuk mencapai potensi terbaik mereka.

3. Kepemimpinan Situasional: Dalam teori kepemimpinan situasional, gaya kepemimpinan yang efektif adalah yang menyesuaikan diri dengan situasi dan kebutuhan individu. Ini menunjukkan bahwa pemimpin yang memperhatikan kebutuhan emosional dan situasi pengikutnya akan lebih efektif daripada yang hanya fokus pada pengetahuan teknis.

4. Kepemimpinan Servant Leadership: Teori kepemimpinan pelayan menekankan bahwa pemimpin harus melayani dan mendukung pengikut mereka. Kepedulian terhadap kesejahteraan individu lebih penting daripada sekadar menunjukkan kemampuan atau keahlian.

Secara keseluruhan, kutipan ini menyoroti bahwa kompetensi dan pengetahuan pemimpin akan lebih dihargai ketika pengikut merasa bahwa pemimpin tersebut peduli dan berempati terhadap kebutuhan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun