Karya Anggota KKN T 35, Kelompok 29.
Di malam yang sunyi, di pelukan kenangan yang sunyi,
Bulan Ramadan memperlihatkan kilau kehilangan.
Dalam tradisi tadarus yang kian sunyi,
Terbayang wajah wanita yang tak terlupakan.
Di dalam ingatan, terukir senyumnya yang memikat,
Namun kini hanya sisa-sisa rindu yang menggelayut.
Suara merdunya kian terdengar jauh,
Membawa angan-angan yang kian tak tertepis.
Sudah berbulan-bulan berlalu tanpa kabar,
Tanpa jejak yang tersisa dari sang wanita misterius.
Apakah ia lenyap dalam samudra waktu,
Ataukah hanya bayangan yang pernah singgah?
Dalam kesunyian malam, aku merenung sendiri,
Tersesat dalam kebingungan dan kehilangan.
Cinta yang tak terucapkan, terpendam dalam hati,
Menjadi beban yang tak pernah hilang.
Di antara bacaan Al-Qur'an yang kian sunyi,
Terlukis kisah yang tak berkesudahan.
Aku dan kamu, terpisah oleh takdir yang kejam,
Namun hatiku masih menanti dalam kesedihan yang menghantui.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H