Mohon tunggu...
Rifqi Jafar
Rifqi Jafar Mohon Tunggu... Penulis - Pimred Media Koreksi

pelajar di pondok pesantren sidogiri. menekuni dunia literasi kurang lebih 3 tahun. untuk pengalaman dia pernah menjadi pimred dan sekred media Koreksi. tulisnnya pernah di muat di media internal pesantren seperti sidogiri media, sidogiri.net dan lain-lain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Syafaat, Rasulullah, dan Anak Presiden

5 Desember 2023   21:39 Diperbarui: 5 Desember 2023   23:07 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"WONG JERO" kalau dengar istilah ini kira-kira apa yang ada dipirkiranmu? akankah kamu akan terfikir sosok "blimbing sayur" yang akhir-akhir ini banyak menjadi perbincangan. Bisa jadi sih, tapi kamu perlu tahu kalau istilah tersebut ternyata tidak hanya berlaku di dunia saja, bahkan di akhirat-pun kita juga akan tetap mengenal istilah tersebut. Hebatnya lagi mereka yang membutuhkan jasa orang dalam itu bukan cuma anak presiden saja. kita pun nampaknya juga akan menggunakan jasa orang dalam untuk melenggangkan diri otw menuju alam surga yang nyaman itu. Sayangnya kalau di dunia mungkin jasa orang dalam bisa kita dapatkan dengan membayar ataupun lewat orang terdekat kita. Sedangkan di akhirat orang dalam itu cuma Rasulullah SAW. 

pertanyaannya, sudikah Rasulullah SAW menolong kita agar bisa dilenggangkan menuju istana surga atau justru Rasulullah enggan untuk memberi syafaat untuk kita? naudzubilahi min dzalik. semoga kita semua diakui sebagai umatnya dan mendapatkan syafaatnya kelak. 

Berbicara tentang syafaat kira-kira siapa ya golongan yang akan mendapat syafaat  tersebut, akankah anak presiden juga masuk di dalamnya? hm, bisa jadi dan tidak menutup kemungkinan. 

setidaknya yang saya temukan dalam kitab tuhfatul murid ada sekitar 5 golongan yaitu:

  1. Syaf'atul-'Udzma, yakni syafaat Rasulullah saat berada di padang mahsyar. Syafaat ini hanya tertentu kepada Nabi Muhammad, di mana pada saat itu seluruh nabi dan rasul selain beliau tak mampu melakukannya.
  2. Syafaat untuk memasukkan sekelompok orang ke dalam surga tanpa hisab.
  3. Syafaat untuk memasukkan sekelompok orang yang seharusnya masuk neraka ke dalam surga.
  4. Syafaat untuk mengeluarkan orang-orang yang bertauhid dari neraka.
  5. Syafaat untuk mengangkat derajat sekelompok orang di dalam surga.

Mana anak presiden kok tidak disebutkan? barangakali saja masuk ke golongan yang nomer dua ataupun tiga. Kalau di dunia saja mereka sudah suka pakai jasa orang dalam, kemungkinan besar di akhirat yang kekal dia juga akan menggunakannya. Bahkan bukan cuma anak presiden, kita semua sudah dapat dipastikan akan membutuhkan pertolongan beliau di hari kiamat.

hanya saja terdapat syarat-syarat agar kamu bisa menggunakan jasa orang dalam di akhirat nanti. Berikut keterangan dalam kitab tuhfatul murid:

Syarat pertama untuk mendapatkan syafaat adalah mengucapkan La ilaha illa llwah. Rasulullah pernah ditanya oleh shahabat Abu Hurairah, "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling bahagia dengan syafaatmu pada hari kiamat?" Rasul menjawab, "Yang paling berbahagia dengan syafaatku nanti pada hari kiamat adalah orang yang mengucapkan 'L ilha illallh' dengan ikhlas dari hatinya atau jiwanya." (HR. al-Bukhari) . hanya saja syarat ini bukan berarti menafikan para pelaku dosa besar baik sebelum atau sesudah masuk neraka. sama sekali kita tidak boleh meyakini kalau pendosa tidak berhak mendapatkan syafaat.

syarat kedua agar bisa mendapatkan syafaat Nabi Muhammad tentu kita harus memiliki rasa cinta kepada beliau. Rasulullah bersabda, "Demi Dzat yang berkuasa atas nyawaku, tidaklah sempurna iman salah seorang dari kalian hingga aku lebih dicintainya dari anak dan orang tuanya." (HR. Al-Bukhari).

Rasa cinta kepada Rasulullah ini dapat diwujudkan dengan banyak cara. Di antaranya dengan bergembira atas kelahiran beliau dan mengucapkan shalawat setiap kali nama beliau disebut.

Rasulullah bersabda:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun