Ketika berbicara tentang pemimpin besar Indonesia, nama Bung Karno, Gus Dur, dan Prabowo Subianto memiliki tempat yang khas dalam perjalanan bangsa ini. Meskipun berasal dari zaman yang berbeda, ketiganya memiliki visi yang sama: membangun Indonesia yang kuat, mandiri, dan bermartabat. Artikel ini mencoba menggali benang merah antara ketiganya, yang bisa menjadi inspirasi bagi bangsa kita hari ini.
Bung Karno: Membangun Fondasi Nasionalisme
Sebagai Proklamator sekaligus Presiden pertama Indonesia, Bung Karno adalah seorang visioner yang tidak hanya memperjuangkan kemerdekaan, tetapi juga menciptakan dasar negara yang kokoh melalui Pancasila. Dalam setiap pidatonya, ia menekankan pentingnya persatuan di tengah keberagaman Indonesia.
Visi Besar: Membangun Indonesia yang berdikari, bebas dari campur tangan asing, dan menjadi kekuatan global.
Warisan: Semangat nasionalisme dan keberanian untuk menghadapi tantangan global masih relevan hingga kini.
Dalam pengakuannya, Bung Karno sering mengandalkan kekuatan doa dan inspirasi spiritual untuk menghadapi tekanan berat sebagai pemimpin sebuah bangsa baru. "Bangsa ini tidak akan besar jika tidak percaya pada kekuatan Tuhan Yang Maha Esa," ungkapnya suatu kali.
Gus Dur: Pengawal Toleransi dan Kemanusiaan
Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dikenal sebagai pemimpin yang mendobrak sekat-sekat perbedaan. Sebagai Presiden ke-4, Gus Dur membawa angin segar bagi demokrasi, pluralisme, dan penegakan hak asasi manusia.
Visi Besar: Indonesia harus menjadi rumah bagi semua, tanpa memandang agama, suku, atau status sosial.
Warisan: Pemikirannya tentang toleransi telah menjadi pijakan penting bagi kerukunan bangsa.
Gus Dur sering menyampaikan humor cerdas dalam membahas isu-isu serius, tetapi di baliknya ada pesan mendalam. Salah satunya, "Tuhan itu tidak perlu dibela. Yang perlu kita bela adalah hak-hak sesama manusia."
Prabowo Subianto: Kemandirian di Era Globalisasi
Sebagai Presiden Indonesia saat ini, Prabowo Subianto memiliki tantangan besar di tengah perubahan dunia yang cepat. Dalam berbagai pidatonya, ia sering menyerukan pentingnya penguatan ekonomi, ketahanan nasional, dan keadilan sosial.
Visi Besar: Membangun kedaulatan pangan, energi, dan pertahanan yang mandiri untuk memastikan masa depan Indonesia yang kuat.
Langkah Nyata: Program pembangunan infrastruktur desa dan revitalisasi pertanian menjadi bukti komitmennya terhadap rakyat kecil.
Seperti Bung Karno dan Gus Dur, Prabowo juga sering mengingatkan pentingnya spiritualitas dalam memimpin. Dalam sebuah forum, ia menyatakan, "Pemimpin hanya bisa berhasil jika dia berserah kepada Tuhan dan bekerja untuk rakyatnya dengan hati yang tulus."
Tiga Pemimpin, Satu Visi
Apa yang menyatukan ketiga tokoh ini adalah:
1. Cinta pada Indonesia: Semua langkah mereka didasarkan pada semangat untuk membangun bangsa ini menjadi lebih baik.
2. Keberpihakan kepada Rakyat: Dari Bung Karno dengan revolusi ekonomi, Gus Dur dengan penguatan HAM, hingga Prabowo dengan kedaulatan pangan dan energi.
3. Nilai Spiritual yang Kuat: Ketiganya menjadikan keimanan sebagai landasan moral dalam memimpin.
Inspirasi Bagi Masa Depan
Indonesia tidak kekurangan pemimpin besar. Namun, tantangan terbesar kita saat ini adalah menyatukan semangat mereka dalam menghadapi perubahan zaman. Dengan belajar dari keberanian Bung Karno, kebijaksanaan Gus Dur, dan determinasi* Prabowo, kita bisa melangkah maju sebagai bangsa yang kuat dan mandiri.
"Dari Bung Karno kita belajar keberanian, dari Gus Dur kita belajar toleransi, dan dari Prabowo kita belajar ketegasan. Tiga hal ini adalah kunci menuju Indonesia Emas." Selesai.
----
* determinasi dapat diartikan ketetapan hati (dalam mencapai maksud atau tujuan) (KBBI) atau
tindakan membuat keputusan secara pasti dan tegas
N. B Mohon like, komen dan Share jika bersukacita 🙏🤭🇮🇩, Thank's, Sis
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Drama Mandarin: The Legend Of Kaifeng 2018 (Hakim Bao) , Resume dan Hikmahnya", Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/ahmada45/6758307a34777c7576204b63/drama-mandarin-the-legend-of-kaifeng-2018-resume-dan-hikmahnya?page=3&page_images=1
Kreator: Ahmada
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H