Alur Cerita
Kisah "Pelangi di Langit Singasari" dimulai dengan latar kehidupan Ken Arok, seorang pemuda cerdas, ambisius, tetapi berasal dari latar belakang sederhana. Ken Arok dikenal sebagai pribadi berani, cerdik, dan memiliki kemampuan yang luar biasa dalam seni perang. Namun, ia juga memiliki sisi lain sebagai seorang petualang dan perampok ala Robin Hood, dimana hasil perampokan terhadap uang rakyat yang dirampas penguasa lalim itu diberikan terbesar dibagikan kepada para fakir miskin yang membutuhkan dan sekitar 20 persen untuk biaya " operasi senyap " nya dan kelompoknya itu (baca Novel :Arok-Dedes Karya Maestro Novel Pramudya Ananta Toer).Â
Setelah melalui perjalanan hidup yang penuh lika-liku, Ken Arok bertemu dengan Mpu Gandring, seorang empu terkenal yang menciptakan keris sakti. Peristiwa penting yang mengubah hidup Ken Arok terjadi ketika ia menggunakan keris ini untuk menyingkirkan Tunggul Ametung, penguasa Tumapel, dan merebut kekuasaan di wilayah tersebut.
Transformasi Ken Arok
Ken Arok kemudian menikahi Ken Dedes, istri Tunggul Ametung, yang dipercaya membawa keberuntungan dan kebesaran bagi suaminya. Dengan keahliannya dalam strategi politik dan militernya, Ken Arok berhasil mengubah Tumapel menjadi kerajaan besar yang kelak dikenal sebagai Kerajaan Singhasari.Â
Di bawah kepemimpinan Ken Arok, Tumapel berkembang pesat, baik secara militer maupun ekonomi. Ia berhasil mempersatukan wilayah-wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh kerajaan-kerajaan kecil.
Intrik dan Konflik Â
Meskipun Ken Arok adalah seorang raja yang dihormati, perjalanan hidupnya penuh dengan intrik dan dendam. Tewasnya ken Arok di gelap malam disertai hujan dan halilintar yang tiba-tiba di awali oleh seorang abdi setia juga guru dan penasehat serta sahabat Anusapati bernama Batil Pangalasan, yang tak kuasa menahan diri menyaksikan Tuannya, Anusapati sepanjang hidupnya mendapat tindakan pilih kasih dari Ken Arok. Hal ini dikarenakan Ken Arok dapat dipengaruhi oleh istri mudanya, Ken Umang, Ibu Tiri Anusapati. Anusapati, sebenarnya tak berniat menuntut balas atas meninggalnya ayah kandung nya, Tunggul Ametung. Setelah berhasil mengelabuhi Anusapati dengan meminjam Keris Mpu Gandring maka Abdi Setia sekaligus guru dan penasehatnya selain Pamannya, Mahisa Agni, Saudara angkat ibundanya, Ken Dedes tersebut mulai memasuki bangsal Sang Raja Sri Rangga Rajasa Amurwabumi, Ken Arok. Disanalah malapetaka terjadi sebuah drama penuh delematis antara Anusapati dan ken Arok. ken Arok yang tak berdaya setelah membinasakan Batil Pangalasan karena anusapati membawa dua senjata yakni keris Mpu gandring dan trisula kecil hadiah dewa siwa, sebuah pusaka milik kakeknya, Mpu Purwa yang diwariskan kepada Mahisa Agni, Anak angkat sekaligus murid satu-satunya Mpu Purwa, Ayahanda Ken Dedes yang sekarang diwariskan ke pada Anusapati akhirnya Ken Arok secara sengaja menabrakkan dirinya ke ujung keris yang di bawa Anusapati setelah mengambil dari tangan Batil Pangalasan yang tewas lebih dahulu oleh Ken Arok. Alih alih menyelamatkan dan mencegah abdinya agar tak melanjutkan tindakan tegasnya terhadap Ayahanda Tirinya, Ken Arok justru menjadi sebab meninggal nya Ken Arok ,Sang Rangga Rajasa Batara Amurwabumi . Dalam salah satu peristiwa tragis dan dramatis menyayat hati itulah, Ken Arok akhirnya tewas oleh keris yang sama, yaitu keris Mpu Gandring, yang membawa kutukan atas para pemiliknya.
Tema Utama
1. Ambisi dan Kekuasaan: Kisah Ken Arok menyoroti bagaimana ambisi besar dapat mengangkat seseorang dari bawah menuju puncak kekuasaan, tetapi juga membawa konsekuensi fatal. Â