Mohon tunggu...
Ahmada
Ahmada Mohon Tunggu... Guru - Staf Pengajar

Hobi membaca buku sejarah kerajaan di nusantara terlebih Singasari dan Majapahit dan film /drama berlatar kerajaan dan dinasti Ming Tiongkok

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Resume Novel Arok Dedes

8 Desember 2024   17:44 Diperbarui: 10 Desember 2024   19:51 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gaya Penulisan

Pramoedya menggunakan gaya bahasa yang kuat, lugas, dan penuh filosofi. Ia mampu menghidupkan latar sejarah dengan narasi yang detail tanpa kehilangan unsur dramatiknya. Penulis juga mengangkat nilai-nilai kemanusiaan yang universal, menjadikan Arok Dedes tidak hanya sebagai novel sejarah, tetapi juga refleksi atas kekuasaan, keadilan, dan moralitas.

Akhir Cerita dan Pesan

Novel ini diakhiri dengan refleksi bahwa ambisi Ken Arok akhirnya membawa kehancuran, tidak hanya bagi dirinya tetapi juga bagi orang-orang di sekitarnya. Meskipun ia berhasil meraih kekuasaan, kutukan keris Mpu Gandring terus menghantui hidupnya dan anak-anaknya. Hal ini menjadi pengingat bahwa kekuasaan yang diraih melalui cara-cara tidak etis tidak akan bertahan lama dan selalu meninggalkan jejak kehancuran.

Melalui Arok Dedes, Pramoedya memberikan pandangan kritis terhadap sejarah Indonesia, mengajak pembaca untuk memahami dinamika kekuasaan dengan lebih mendalam. Novel ini juga mengajarkan pentingnya keseimbangan antara ambisi dan nilai moral dalam setiap tindakan manusia. Selesai. 

N. B Mohon like, komen dan Share jika bersukacita 🙏🤭🇮🇩, Thank's, Sis

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Drama Mandarin: The Legend Of Kaifeng 2018 (Hakim Bao) , Resume dan Hikmahnya", Klik untuk baca:

https://www.kompasiana.com/ahmada45/6758307a34777c7576204b63/drama-mandarin-the-legend-of-kaifeng-2018-resume-dan-hikmahnya?page=3&page_images=1

Kreator: Ahmada

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun