Jangan pernah coba kau padamkan bara api didadaku Jenderal!!!
biarkan dia membakar jiwaku yang haus akan sebuah perjuangan..
hingga ku menggelepar dan terkapar
mati dalam jalan yang ku yakini kebenarannya..
jangan pernah coba kau halangi langkahku!!!
dengan doktrin-doktrin usang yang tak akan pernah masuk dalam kerangka berfikirku..
biarkan telapak kaki ku menyusuri jalan yang kau anggap sunyi..
tapi begitu indah dalam penglihatanku..
dan keindahan itu tak akan pernah lekang oleh waktu..
apapun yang akan terjadi nanti..
semua itu pasti akan aku hadapi dengan senyuman wahai Jenderal!!!
meski aku harus tertatih di tepi jalan..!!
seperti pelacur tua yang belum mendapat pelanggan!!!
Jenderal...!!!
ini bukan soal benar atau salah..
ini bukan soal baik atau buruk...,
Tapi...,
ini adalah masalah pilihan.
ya...
pilihan hidup yang memang sudah menjadi garis untukku
mohon kau mengertii itu..
wahai Jenderal yang sangat kuhormati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H