Mohon tunggu...
Ahmad R Madani
Ahmad R Madani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis skenario film alumni Madinah yang berbisnis e-book. Tersedia buku-buku religi, motivasi, misteri, family dll. Untuk pemesanan silahkan ke https://lynk.id/ahmadrmadani. Terima kasih sudah mampir dan membaca karya tulis saya.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Mandi Hujan

27 Januari 2025   19:12 Diperbarui: 27 Januari 2025   19:12 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak-anak mandi hujan. Sumber: https://www.freepik.com/premium-ai-image/two-kids-playing-rain

Waktu aku kecil dulu setiap kali hujan turun kami menyambutnya dengan riang gembira. Kami berlarian dan berkejaran di bawah curah hujan. Kadang bahkan sambil bermain bola. Tapi sekarang aku jarang melihat anak-anak kecil yang mandi hujan. Mungkin orangtua mereka melarang. Karena hujan bisa mendatangkan penyakit.

Saat hujan kelembaban naik, ini meningkatkan risiko infeksi jamur dan bakteri. Polusi udara dapat menghasilkan hujan asam yang mengandung zat-zat berbahaya bagi kesehatan. Hujan juga dapat membawa kotoran dan limbah ke sumber air. Air yang tercemar dapat menyebabkan penyakit.

Tidak main-main! Ada beberapa penyakit yang berhubungan dengan hujan. Demam berdarah (DBD), infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), malaria, diare, bronkitis, asma, infeksi kulit, dan leptospirosis.

Itu menurut sains dan medis. Dalam Islam, hujan adalah tanda kekuasaan Allah. Hujan juga merupakan berkah dan rahmat. Nabi SAW menganjurkan kita berdoa saat hujan. Salah satu waktu mustajabnya doa adalah saat turun hujan. Manfaat hujan jauh lebih besar daripada madharat yang ditimbulkannya.

Ada yang bilang, hujan rintik ingat mantan. Hujan deras ingat mie instan. Pas giliran banjir baru ingat Tuhan. Manusia banget! Dikasih panas minta hujan. Dikasih hujan minta panas. Ternyata bersyukur adalah keterampilan yang harus kita asah setiap hari.

Kemarin hujannya awet. Berhenti sebentar, lalu turun lagi. Kadang deras, kadang rintik. Saat sedang menikmati mie rebus di sebuah warmindo, aku dengar ramai suara anak-anak di luar. Kadang diselingi dengan tawa. Pas aku lihat, ternyata mereka sedang mandi hujan.

Jakarta, 14 Januari 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun