Idiom "I Hate Monday" atau "Monday Blues" menggambarkan perasaan kesal saat memasuki hari Senin. Ada beberapa faktor penyebabnya. Senin adalah hari kembali ke rutinitas kerja atau sekolah. Itu artinya kembali ke stres menghadapi pekerjaan atau tugas. Kembali ke lingkungan kerja yang menekan. Kembali menghadapi lalu lintas pagi yang padat. Menurut statistik, penjualan obat sakit kepala dan antidepresan meningkat pada hari Senin.
Istilah "Monday Blues" pertama kali digunakan pada tahun 1950-an. Fenomena ini dialami oleh sekitar 70% orang dewasa. Ada beberapa cara untuk mengatasi "Monday Blues", antara lain tidur cukup, olahraga ringan, makanan seimbang, mengatur prioritas pekerjaan, bermeditasi atau yoga.
Beruntunglah orang yang menjadikan pekerjaannya sebagai hobi. Karena setiap hari adalah liburan dan rekreasi. "Pilih pekerjaan yang Anda sukai, dan Anda tidak akan pernah harus bekerja sehari pun dalam hidup Anda," kata Konfusius.
Daripada mengeluh, ada banyak hal yang bisa kita syukuri dalam hidup. Apalagi sebagai muslim kita tahu bahwa hari kelahiran Sang Nabi jatuh pada hari Senin. Pada hari itu semesta menyambut dengan gembira. Para malaikat merayakannya dengan penuh cinta. Lalu, kenapa kita bersedih?
Waktu aku mondok di Madinah, setiap Senin sore ba'da Ashar kami selalu mengadakan maulid. Berkumpul dalam satu halaqoh untuk membaca shalawat. Melantunkan puja-puji kepada Baginda Nabi.
Mulai sekarang coba deh teriakkan, "I like Monday!" Ulangi tiga kali setiap pagi. Biarkan tubuhmu dibanjiri semangat dan harimu meledak dengan kreativitas.
Jakarta, 13 Januari 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI