Mohon tunggu...
Ahmad R Madani
Ahmad R Madani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis skenario film alumni Madinah yang jualan e-book. Badai Pasti Usai, Kemilau Pasca Kemarau, Jejak Misteri, Lorong Gelap. Untuk pemesanan ke WA: 087801948250.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Dokter Pribadi

26 Januari 2025   11:28 Diperbarui: 26 Januari 2025   11:28 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dokter perempuan. Sumber: https://www.freepik.com/free-ai-image/rendering-anime-doctor-job

Sore kemarin pas baru sampai rumah aku masuk dengan jinjit. Tapak kaki kanan tiba-tiba saja terasa nyeri. Sakit kalau dipakai buat jalan. Awalnya aku mengira asam urat. Tapi ini tidak ada pembengkakan atau kemerahan. Kebetulan istriku dokter. Setelah ia periksa, ia menyebut nama penyakitnya: Plantar Fasciitis.

Aku penasaran karena baru pertama kali dengar nama itu. Istri lalu jelasin. Itu peradangan pada jaringan ikat yang menghubungkan tumit dan jari kaki. Faktor pemicunya bisa jadi karena aktivitas fisik yang berlebihan atau vitamin dan mineral yang kekurangan. "Ada faktor lain?" tanyaku. "Keberatan bodi," jawab istriku.

Mendengar itu aku langsung ambil timbangan. Kayaknya aku harus mulai mengurangi porsi nasi. Jadi ingat waktu pertama kali kenal istriku berat badanku cuma 55 kilo. Sekarang sudah 85 kilo. Kata orang, gemuk itu tanda sehat dan bahagia. Apakah kebahagiaan beratnya 30 kilo?

Istri lalu nyuruh aku mengistirahatkan kaki dan melakukan peregangan. Kemudian dia beli es batu, menaruhnya di baskom, dan minta aku memasukkan kakiku yang sakit. Aku jadi serasa punya dokter pribadi. Jadi sambil mengetik skenario sebuah proyek film baru, kaki kananku berada dalam baskom berisi es batu. Hasilnya rasa nyeri berkurang. Walaupun masih sakit, aku tak perlu jalan jinjit lagi.

Malamnya kami ke pasar, beli makanan kering dan pasir buat kucing. Di sana kami sempat melihat ada seorang pengemis yang kakinya buntung. Aku bersyukur. Aku cuma sakit nyeri kaki. Dia tidak punya kaki. Terima kasih, Tuhan...

Jakarta, 7 Januari 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun