Lagi enak menikmati bakso bareng istri, lewat beberapa anak kecil yang 'koor' menyanyikan lagu viral. "Waktu kukecil aku gak tau yang mungil-mungil. Kusentil-sentil kukira pentil, gak taunya pensil." Miris sekali! Meskipun mungkin tujuannya melucu atau bercanda, lirik lagu ini terdengar jorok.
Generasi X seperti aku termasuk beruntung. Ketika kita masih kecil, anak-anak masih menyanyikan lagu anak. Si Nyamuk Nakal Enno Lerian, Air Joshua, dan yang paling populer Abang Tukang Bakso.
Era generasi Y atau milenial, lagu anak makin terkikis. Anak-anak mulai menyanyikan lagu orang dewasa yang mayoritas tentang cinta antar lawan jenis. Mereka seolah dipaksa menjadi 'dewasa' sebelum waktunya.
Era gen Z sudah tidak ada lagi lagu anak. Hal ini seolah diwakili oleh Farel Prayoga yang menyanyikan lagu Ojo Dibandingke di istana negara. Yang paling kasihan adalah generasi Alpha. Mereka bukan hanya tidak punya lagu anak, tapi menyanyikan lagu-lagu viral yang jorok!
Lagu anak menjadi concern aku sejak lama. Aku mewujudkannya lewat karya yang dibawakan oleh putriku sendiri, Sasha Q. Dia berhasil tembus mayor label Keci dan melahirkan album Hidup Ini Indah yang masuk nominasi Anugerah Musik Indonesia tahun 2015. Aku juga masuk nominasi sebagai Produser/Pencipta Lagu Anak Terbaik lewat lagu Doa. Sasha duet bersama rapper Bandung Ebith Beat A.
Aku berharap lagu anak mengalami resurrection atau 'kebangkitan kembali'. Semoga.
Jakarta, 5 Januari 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
