Aku lupa tahun berapa. Waktu itu aku datang ke kantor Demi Gisela di Pondok Kelapa dan bertemu dengan almarhum Mas Wahyu HS, penulis Para Pencari Tuhan. Sebelumnya kami berteman di Facebook. Bahkan ketika aku menerbitkan buku Fatbook (plesetan Facebook), beliau salah satu yang kasih testimoni.
Selalu ada tawa kalau ngobrol dengan Mas Wahyu. Orangnya humoris. Sebelum pamit pulang beliau kasih aku naskah Lorong Waktu. "Baca tuh naskah buat belajar! Bikin kayak gitu bisa gak?" Aku bawa naskah itu dan mempelajarinya di rumah. Aku 'geli' baca dialog-dialognya yang menggemaskan. Lucu dan satire. Aku pun mulai ambil laptop dan melakukan ATM: Amati, Tiru, Modifikasi. Sejak saat itu aku menganggap Mas Wahyu adalah mentorku.
Setelah jadi penulis skenario, aku berhenti menulis buku. Tahun demi tahun berlalu. Hingga di bulan September 2024 aku mulai rutin menulis artikel di Kompasiana. Setelah jadi 100 judul aku kepikiran untuk membukukannya. Lalu jadilah 100 artikel berikutnya. Lagi dan lagi. Aku kayak orang yang 'kecanduan' bahkan 'kerasukan' menulis.
Tepat 1 Januari kemarin aku memberanikan diri menjual dua karya pertamaku dalam bentuk e-book. Aku promosikan lewat WA dan medsos. Dalam hitungan menit ada teman yang beli. Satu, dua, tiga... Sekarang menulis buku telah menjadi jalan Ninjaku!
Jakarta, 2 Januari 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI