Mohon tunggu...
Ahmad R Madani
Ahmad R Madani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis lagu, buku, komik, dan skenario film. Alumni ponpes Jombang, Bogor, dan Madinah. Menikah dengan seorang dokter. Menulis fiksi, film, religi, dan kesehatan. Semua akan dijadikan buku. Terima kasih sudah mampir.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Matematika dan Skizofrenia Menghasilkan Oscar

26 Desember 2024   13:29 Diperbarui: 26 Desember 2024   13:29 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Russell Crowe dalam film A Beautiful Mind (Sumber: https://www.tribunnewswiki.com/2019/10/21/film-a-beautiful-mind-2001)

A Beautiful Mind (2001) adalah film drama biografi yang menceritakan kisah kehidupan matematikawan jenius John Nash. Film ini tidak hanya mengisahkan perjalanan intelektual Nash yang luar biasa, tetapi juga perjuangannya melawan skizofrenia. Meskipun film ini didasarkan pada kisah nyata, beberapa aspek kehidupan Nash dan kejadian-kejadian dalam film telah dimodifikasi untuk kebutuhan dramatik dan alur cerita yang lebih menarik.

Proyek A Beautiful Mind dimulai pada akhir 1990-an setelah Universal Pictures membeli hak untuk mengadaptasi buku Sylvia Nasar dengan judul yang sama. Proses pengembangan film ini memakan waktu beberapa tahun, dan banyak orang terlibat dalam penyusunan naskah serta perencanaan produksi. Brian Grazer dan Ron Howard, yang telah bekerja sama dalam beberapa proyek sebelumnya, berkolaborasi untuk mewujudkan film ini.

Awalnya, banyak studio yang ragu untuk mengadaptasi kisah kehidupan John Nash ke layar lebar, karena topik tentang skizofrenia dan dunia matematika dianggap bisa sangat kompleks dan tidak menarik bagi sebagian besar penonton. Namun, setelah melihat potensi cerita yang dalam dan emosional, Universal Pictures memutuskan untuk melanjutkan proyek tersebut.

Russell Crowe, yang saat itu sudah dikenal lewat perannya dalam Gladiator (2000), terpilih untuk memerankan Nash. Dia awalnya ragu untuk menerima peran tersebut karena merasa kesulitan dalam memahami karakter Nash yang sangat kompleks. Namun, setelah melakukan riset mendalam dan bertemu langsung dengan John Nash, ia merasa lebih siap untuk memerankan karakter tersebut.

Jennifer Connelly, yang memerankan Alicia Nash, istri John Nash, mendapatkan banyak pujian atas perannya yang penuh empati dan dukungan terhadap suaminya yang sedang berjuang dengan penyakit mental. Film ini juga dibintangi oleh Ed Harris, Paul Bettany, dan Christopher Plummer, yang masing-masing memainkan peran-peran penting dalam cerita Nash.

Proses syuting dilakukan di berbagai lokasi di sekitar New Jersey, serta beberapa tempat di luar negara bagian tersebut. Salah satu lokasi utama film adalah Princeton University, tempat Nash belajar dan mengembangkan teori matematikanya. Penggunaan lokasi yang nyata memberikan nuansa otentik pada film ini. Untuk menciptakan suasana yang lebih mendalam, banyak adegan diambil di dalam studio, di mana desain set yang rumit dan akurat dibangun untuk mereproduksi ruang-ruang di rumah Nash, ruang kelas, dan bahkan ruangan rumah sakit.

Salah satu tantangan terbesar dalam produksi A Beautiful Mind adalah bagaimana menggambarkan perjalanan mental Nash yang sangat kompleks, mengingat pengaruh skizofrenia terhadap kehidupannya. Proses pengambilan gambar sangat berfokus pada detil emosi dan perubahan-perubahan fisik yang dialami oleh karakter-karakter utama, terutama Russell Crowe yang harus menunjukkan perbedaan besar dalam karakter John Nash selama film ini.

Tim produksi melakukan riset mendalam, termasuk berkonsultasi dengan ahli psikologi dan berinteraksi langsung dengan John Nash, untuk memastikan bahwa kondisi mental yang dihadapi oleh karakter tersebut digambarkan dengan tepat. Ron Howard bekerja sama dengan para ahli medis dan psikolog. Mereka mempelajari bagaimana skizofrenia mempengaruhi persepsi seseorang terhadap kenyataan, termasuk penglihatan halusinasi dan delusi yang dialami Nash.

Tim produksi tidak langsung menunjukkan kepada penonton bahwa Nash mengalami halusinasi. Keputusan ini membuat penonton ikut merasakan kebingungannya seiring berjalannya cerita. Film ini memanfaatkan teknik sinematik yang sangat halus, seperti pengambilan gambar yang sedikit kabur dan penggunaan efek visual yang minimalis, untuk menggambarkan dunia persepsi Nash yang terkadang kabur antara kenyataan dan halusinasi.

Skor musik James Horner menggabungkan elemen musik klasik dengan alat musik orkestra yang elegan, serta menggunakan nada-nada yang lebih dramatis dan penuh emosi untuk menggambarkan pergulatan mental Nash. Salah satu tema musik yang paling ikonik adalah A Kaleidoscope of Mathematics, yang dipakai untuk menggambarkan dunia matematika yang rumit namun indah yang dilalui oleh Nash. Karya musik ini meraih nominasi Academy Award untuk Best Original Score.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun