Salah satu tantangan terbesar dalam pembuatan film Rain Man adalah menggambarkan kondisi autisme dengan cara yang tidak mengeksploitasi atau menstigmatisasi penderita autisme. Levinson menyatakan bahwa ia ingin film ini menjadi tentang hubungan manusia, bukan hanya tentang autisme. Ia menekankan pentingnya menunjukkan pertumbuhan karakter Charlie, dari seorang pria yang egois dan pragmatis menjadi seseorang yang mulai memahami dan menerima saudaranya yang berbeda. Dalam wawancara, Levinson mengatakan, "Film ini bukan hanya tentang autisme, tetapi lebih tentang ikatan emosional dan hubungan keluarga."
Meskipun pada awalnya diperkirakan akan menjadi film kecil, Rain Man sukses besar di box office. Film ini menghasilkan lebih dari $354 juta di seluruh dunia, menjadikannya salah satu film terlaris tahun 1988. Rain Man memenangkan empat Academy Awards, termasuk Best Picture, Best Director untuk Barry Levinson, Best Actor untuk Dustin Hoffman, dan Best Original Screenplay untuk Barry Morrow.
Rain Man berhasil mengubah cara pandang masyarakat terhadap autisme, membuka dialog yang lebih luas tentang kondisi ini dan bagaimana masyarakat bisa lebih memahami orang-orang dengan kebutuhan khusus. Rain Man bukan hanya sebuah film yang sukses dari segi komersial, tetapi juga memiliki dampak sosial yang besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H