Mohon tunggu...
Ahmad R Madani
Ahmad R Madani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis lagu, buku, komik, dan skenario film. Alumni ponpes Jombang, Bogor, dan Madinah. Menikah dengan seorang dokter. Menulis fiksi, film, religi, dan kesehatan. Semua akan dijadikan buku. Terima kasih sudah mampir.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Horor dengan Setting Luar Angkasa

6 Desember 2024   13:31 Diperbarui: 6 Desember 2024   15:10 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alien (1979), yang disutradarai oleh Ridley Scott, adalah salah satu film yang mengubah wajah genre horor dan fiksi ilmiah di layar lebar. Alien tidak hanya dikenal karena penciptaan makhluk ikoniknya, tetapi juga karena atmosfer tegang dan penuh kecemasan yang berhasil diciptakan sepanjang film. Film ini menjadi inspirasi bagi banyak film horor dan fiksi ilmiah selanjutnya dan melahirkan franchise besar yang melibatkan beberapa sekuel, prekuel, dan karya spin-off.

Alien awalnya dimulai sebagai sebuah proyek yang sederhana, namun kemudian berkembang menjadi sebuah film yang menggabungkan unsur-unsur horor, fiksi ilmiah, dan thriller psikologis. Ide cerita Alien pertama kali diprakarsai oleh penulis naskah Dan O'Bannon. Setelah film Dark Star (1974), O'Bannon menginginkan sebuah cerita yang menggabungkan unsur horor dengan latar luar angkasa. O'Bannon terinspirasi oleh film-film horor klasik, seperti The Thing from Another World (1951) dan novel fiksi ilmiah The Puppet Masters oleh Robert A. Heinlein.

Setelah skenario selesai, produser Walter Hill dan David Giler merekrut Ridley Scott untuk menyutradarai film ini. Scott segera melihat potensi dalam film ini dan setuju untuk bergabung sebagai sutradara. Dalam pengembangan film ini, Scott menekankan pentingnya ketegangan dan horor atmosferik, bukannya aksi yang eksplosif. Ia menggunakan pencahayaan yang samar dan efek bayangan untuk menciptakan ketegangan. Banyak adegan film ini diambil dalam kondisi cahaya rendah untuk menciptakan suasana klaustrofobia dan ketidakpastian, di mana alien bisa muncul dari kegelapan kapan saja.

James Cameron, yang kemudian menyutradarai Aliens (1986), pernah menyatakan bahwa Ridley Scott sangat berfokus pada pengambilan gambar yang tidak biasa dan dinamis, yang sering kali menghadirkan sudut pandang yang tidak konvensional. Banyak adegan menggunakan teknik kamera yang menghadirkan perspektif dari sudut yang ekstrem, memberikan kesan terperangkap dan terancam.

Sigourney Weaver memerankan karakter utama, Ellen Ripley, seorang wakil kapten yang menjadi satu-satunya penyintas yang selamat dari serangan alien. Awalnya, Weaver bukanlah pilihan utama, tetapi setelah beberapa pertimbangan, ia dipilih. Awalnya ia tidak dijanjikan banyak uang untuk perannya sebagai Ripley, tetapi seiring berjalannya waktu, kariernya berkembang, dan ia mendapat pengakuan besar. Setelah film ini sukses besar, Sigourney Weaver menjadi salah satu bintang paling terkemuka di Hollywood.

Seniman H.R. Giger, yang dikenal dengan gaya desain surreal dan horor yang unik, dipilih untuk mendesain makhluk alien (Xenomorph). Giger menggunakan konsep-konsep yang menggabungkan unsur tubuh manusia dengan mekanik dan organik untuk menciptakan alien yang sangat menyeramkan dan tak terbayangkan. Giger juga merancang sebagian besar latar belakang dan elemen visual lainnya di film ini.

Efek khusus untuk menciptakan alien dan kehidupan luar angkasa dilakukan dengan tangan para ahli efek visual seperti Carlo Rambaldi (pencipta alien) dan H.R. Giger (desainer makhluk). Meskipun teknologi CGI belum ada, teknik animatronik dan efek praktis digunakan secara maksimal untuk menciptakan makhluk alien yang sangat menyeramkan.

Salah satu adegan yang paling ikonik dalam sejarah film horor adalah 'chestburster' scene, di mana alien muda keluar dari tubuh Kane. Adegan ini sangat menegangkan dan mengejutkan penonton pada saat pertama kali ditayangkan, dan untuk menciptakannya, John Hurt (Kane) harus berbaring di meja dan bertindak seolah-olah ia sedang menderita. Adegan ini dilakukan dengan menggunakan prostetik dan efek praktis yang sangat rumit, yang akhirnya menciptakan salah satu momen film yang paling terkenal dalam sejarah.

Sebagian besar syuting Alien dilakukan di Pinewood Studios di Inggris. Salah satu set terbesar yang dibangun adalah pesawat luar angkasa Nostromo, yang digunakan oleh kru untuk melakukan perjalanan antarplanet. Set ini dibuat dengan sangat teliti, dengan detail yang sangat mendalam, mulai dari ruang mesin, ruang makan, hingga koridor-koridor sempit yang berliku-liku. Set Nostromo dirancang oleh Roger Christian, yang bekerja keras untuk memastikan bahwa desain interior pesawat menciptakan kesan sepi dan penuh ketegangan.

Sebagian besar efek luar angkasa dalam Alien dibuat menggunakan miniatur, dan untuk adegan pesawat luar angkasa, tim menggunakan model skala besar yang difilmkan dengan teknik stop-motion dan kamera gerak lambat. Penggunaan miniatur ini menambah kesan nyata dan menarik dalam film, memberikan kesan futuristik meskipun film ini dibuat dengan anggaran terbatas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun