Carrie (1976) adalah film horor yang diadaptasi dari novel karya Stephen King dengan judul yang sama. Disutradarai oleh Brian De Palma, film ini menjadi tonggak sejarah dalam genre horor dan membawa nama Stephen King ke dunia perfilman. Proses syuting Carrie penuh dengan tantangan teknis dan emosional, yang memberi dampak besar pada kualitas akhir film.
Sissy Spacek, yang memerankan Carrie White, adalah pilihan yang cukup kontroversial pada awalnya. De Palma sempat ragu karena Spacek dianggap tidak cukup 'mengintimidasi', tetapi ia akhirnya dipilih karena kemampuan aktingnya yang luar biasa. Spacek tidak hanya berperan sebagai Carrie, tetapi juga berperan dalam menciptakan karakter tersebut dengan memberikan sentuhan personal.
Piper Laurie, yang memerankan Margaret White, ibu Carrie, juga terpilih setelah De Palma mencari aktris dengan penampilan 'ekstrem' untuk menggambarkan ibu yang religius dan penuh kebencian ini.
John Travolta, yang berperan sebagai Billy Nolan, kekasih dari Chris Hargensen, juga terpilih untuk peran ini. Pada waktu itu, Travolta belum menjadi superstar, dan Carrie adalah salah satu film awal yang membawanya ke puncak ketenaran.
Syuting utama dilakukan di California, dengan sebagian besar pengambilan gambar dilakukan di Los Angeles dan sekitarnya. Salah satu lokasi penting adalah sekolah yang digunakan sebagai tempat utama untuk banyak adegan, yang sebenarnya adalah sekolah yang diubah di studio.
Adegan paling terkenal dalam Carrie adalah prom, di mana Carrie mengalami pencurahan darah babi setelah dia dipermalukan oleh teman-temannya. Proses pengambilan gambar adegan ini sangat rumit dan penuh tantangan teknis. Darah yang digunakan pada adegan ini tidak hanya berfungsi sebagai elemen plot, tetapi juga sebagai simbol pembalasan.
Untuk adegan ini, para pembuat film menggunakan campuran sirup jagung dan pewarna merah, yang kemudian dituangkan ke atas Sissy Spacek saat dia berada di panggung. Spacek sendiri pernah mengungkapkan bahwa ia merasa sangat tidak nyaman karena harus berada di bawah cairan tersebut, yang menyebabkan dia merasa kesulitan untuk bernapas.
Darah palsu yang digunakan dalam adegan ini begitu banyak dan berat, sehingga Spacek terjebak di dalamnya dan harus berjuang untuk menjaga keseimbangan serta ketenangan emosionalnya. Sissy Spacek menghabiskan hampir dua hari penuh terendam dalam darah palsu yang digunakan dalam adegan prom. Ia juga harus tetap diam selama berjam-jam untuk merekam adegan tersebut.
Brian De Palma dikenal dengan gaya sinematik yang khas, dan dalam Carrie, ia menggunakan teknik pembingkaian gambar yang unik untuk menonjolkan perasaan kesendirian dan ketakutan dari karakter utama. Salah satu teknik yang paling dikenal adalah penggunaan kamera bergerak (tracking shot) yang membuat penonton merasa seolah-olah mereka mengikuti karakter utama di sepanjang cerita.
De Palma juga banyak menggunakan teknik split screen untuk menggambarkan ketegangan antara berbagai peristiwa yang terjadi secara bersamaan, misalnya saat Carrie menghadapi penghinaan di prom dan kekacauan yang ditimbulkan oleh kemarahannya. De Palma sangat aktif terlibat dalam proses pengambilan gambar. Ia bahkan mengoperasikan beberapa kamera sendiri dalam beberapa adegan untuk memastikan bahwa gambarnya sesuai dengan visinya.