Mohon tunggu...
Ahmad R Madani
Ahmad R Madani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis lagu, buku, komik, dan skenario film. Alumni ponpes Jombang, Bogor, dan Madinah. Menikah dengan seorang dokter. Menulis fiksi, film, religi, dan kesehatan. Semua akan dijadikan buku. Terima kasih sudah mampir.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Syuting di Gedung yang Belum Selesai Dibangun

30 November 2024   06:22 Diperbarui: 30 November 2024   12:44 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Die Hard (1988) adalah film aksi yang tidak hanya membawa Bruce Willis ke puncak popularitas, tetapi juga mendefinisikan ulang genre film aksi. Film ini juga berhasil menggabungkan unsur-unsur drama dan humor dengan sangat baik. Disutradarai oleh John McTiernan dan diproduksi oleh Joel Silver, Die Hard dikenal karena karakter utama yang tak terlupakan, John McClane, seorang polisi New York yang berusaha menyelamatkan gedung pencakar langit dari penyanderaan teroris.

Sebagian besar film ini diambil di satu lokasi utama, yaitu Fox Plaza, sebuah gedung pencakar langit di Los Angeles, yang dalam film dikenal dengan nama Nakatomi Plaza. Saat itu Fox Plaza merupakan gedung perkantoran yang baru selesai dibangun, dan tim produksi diberi izin untuk menggunakan sebagian besar lantai untuk syuting film ini. Gedung yang penuh dengan penanda konstruksi dan alat berat meningkatkan risiko bagi keselamatan para aktor dan kru, sehingga memerlukan pengawasan yang ketat.

Pengambilan gambar yang hampir seluruhnya berlangsung di dalam gedung tersebut membawa beberapa tantangan besar bagi tim produksi. Sering kali, kru harus menyesuaikan jadwal syuting untuk menghindari kerusakan atau gangguan pada bagian-bagian bangunan yang belum selesai. Beberapa adegan harus direkayasa ulang untuk mencocokkan desain interior yang belum selesai dengan desain yang diminta dalam film.

Pengambilan gambar dalam ruang sempit dan lorong-lorong sempit di gedung pencakar langit tersebut sangat menantang. Kru harus bekerja dengan terbatasnya ruang, yang terkadang membuat pengambilan gambar menjadi lebih sulit. Penggunaan kamera tangan (handheld camera) dan teknik pemotretan yang kreatif diperlukan untuk menangkap ketegangan dan dinamika dalam situasi terjebak di gedung bertingkat.

Karakter John McClane yang diperankan oleh Bruce Willis adalah seorang pahlawan aksi yang jauh dari karakter superhero tanpa cacat. McClane adalah seorang polisi yang terjebak di dalam gedung pencakar langit dan harus berjuang melawan teroris dengan cara yang realistis dan brutal. Untuk itu, Bruce Willis melakukan banyak adegan berbahaya sendiri.

Meskipun bukan aktor laga yang berpengalaman, Bruce Willis menjalani pelatihan fisik yang ketat untuk mempersiapkan perannya sebagai McClane. Willis harus melatih kekuatan dan ketahanan fisiknya untuk bisa menjalani adegan-adegan aksi tanpa banyak efek khusus. Willis juga berlatih menggunakan senjata api dan gerakan bela diri dasar untuk meningkatkan kredibilitas perannya sebagai polisi yang terlatih.

Bruce Willis mengalami beberapa cedera selama syuting Die Hard. Salah satunya adalah saat ia harus melompat dari ketinggian di dalam gedung, di mana ia mendarat dengan cara yang salah dan menderita cedera ringan pada punggung dan lehernya. Namun, Salah satu adegan yang paling menguji keberanian Willis adalah saat McClane harus berjalan di sepanjang pipa ledeng yang sempit di luar gedung. Adegan ini dilakukan dengan Willis di atas gedung yang sangat tinggi, dan meskipun pipa tersebut telah disiapkan dengan perlindungan, tingkat ketinggian dan ketegangan tetap membuat syuting menjadi sangat menantang.

Salah satu elemen penting dalam film ini adalah penggunaan ledakan dan pyrotechnics untuk menciptakan ketegangan. Adegan-adegan yang melibatkan ledakan besar, seperti ketika McClane melawan para teroris dan meledakkan beberapa ruangan di gedung, melibatkan koordinasi yang sangat rumit antara aktor dan kru efek khusus.

Kru efek khusus harus bekerja dengan hati-hati untuk memastikan bahwa ledakan yang terlihat di layar tidak membahayakan aktor dan kru. Misalnya, dalam adegan ketika McClane meledakkan tangki air di lantai gedung, proses pembuatan ledakan tersebut melibatkan penggunaan pyrotechnics yang sangat hati-hati agar tidak merusak peralatan atau membahayakan keselamatan.

Beberapa adegan aksi yang lebih menantang, seperti aksi lompat, tembakan, dan kejar-kejaran dalam gedung, memerlukan penggunaan kabel dan sistem keamanan untuk memastikan bahwa aktor dapat beraksi dengan aman. Penggunaan kabel memungkinkan aktor melakukan gerakan ekstrem dengan kontrol yang lebih baik, tetapi juga memerlukan keahlian dalam koordinasi antara aktor dan kru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun