Mohon tunggu...
Ahmad R Madani
Ahmad R Madani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis lagu, buku, komik, dan skenario film. Alumni ponpes Jombang, Bogor, dan Madinah. Menikah dengan seorang dokter. Menulis fiksi, film, religi, dan kesehatan. Semua akan dijadikan buku. Terima kasih sudah mampir.

Selanjutnya

Tutup

Film

Topeng Ghostface, Lukisan The Scream, dan Gunung Krakatau

20 November 2024   10:43 Diperbarui: 20 November 2024   10:45 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ameera.republika.co.id

Film Scream (1996) adalah salah satu film horor yang paling ikonik dalam sejarah perfilman modern. Disutradarai oleh Wes Craven dan ditulis oleh Kevin Williamson, Scream berhasil menggabungkan elemen-elemen horor klasik dengan kecerdasan dan kesadaran diri terhadap genre itu sendiri.

Proses produksinya bermula pada awal 1990-an. Kevin Williamson, penulis skrip film ini, terinspirasi oleh kejadian nyata pembunuhan yang terjadi di Gainesville, Florida, pada tahun 1990, yang dikenal dengan sebutan 'Gainesville Ripper'. Dari peristiwa tersebut, Williamson menciptakan sebuah skenario yang menantang konvensi-konvensi dalam genre horor slasher yang telah banyak digunakan sejak era 1970-an dan 1980-an.

Meskipun ide awalnya terinspirasi oleh pembunuhan nyata, Scream jauh dari film yang realistis atau berdasarkan kejadian nyata. Film ini lebih merupakan penghormatan dan parodi terhadap film-film slasher klasik, dengan banyak referensi kepada film-film horor terkenal seperti Halloween (1978), Friday the 13th (1980), dan Psycho (1960).

Kevin menghabiskan sekitar tiga minggu untuk menulis naskahnya, yang kemudian dibeli oleh Miramax dengan harga $400.000. Scream memiliki banyak referensi budaya pop yang memecah tembok keempat (breaking the fourth wall). Karakter-karakter di dalamnya bahkan menyebutkan aturan-aturan yang harus diikuti dalam film horor, seperti "jangan pernah pergi ke ruangan gelap sendirian" atau "jangan membuka pintu tanpa memeriksa siapa yang ada di luar."

Wes Craven, yang sebelumnya terkenal dengan film A Nightmare on Elm Street (1984), didapuk untuk menjadi sutradara. Ia awalnya tidak tertarik pada naskah Scream. Namun, setelah membaca lebih lanjut, Wes melihat potensi besar dalam film ini, terutama dalam hal menyatukan elemen-elemen horor dengan kecerdasan dan humor.

Miramax Films yang pada waktu itu dipimpin oleh Bob dan Harvey Weinstein sedang berkembang pesat. Scream adalah salah satu proyek besar mereka yang pertama kali menembus pasar mainstream.

Pemilihan aktor yang sebagian besar masih muda dan relatif kurang dikenal saat itu justru menjadi keputusan yang cerdas, karena para pemain dapat memberikan nuansa segar dan autentik pada karakter mereka.

Sidney Prescott adalah karakter utama, seorang remaja yang menjadi target dari pembunuh bertopeng Ghostface. Neve Campbell sebelumnya dikenal karena perannya dalam serial Party of Five, namun Scream adalah peran yang benar-benar melambungkan namanya.

Pemilihan Drew Barrymore sebagai Casey Becker, korban pertama Ghostface, adalah kejutan besar. Banyak penonton mengira bahwa Barrymore akan menjadi bintang utama film ini, namun ia dibunuh di awal film, yang menambah elemen kejutan dan mengubah ekspektasi penonton.

Kevin Williamson berbagi cerita mengenai asal-usul topeng Ghostface. Menurutnya, topeng itu awalnya ditemukan di dalam sebuah kotak barang di garasi saat mereka mencari lokasi untuk film. "Kami bertanya kepada pemiliknya, apakah kami bisa mengambilnya? Karena Wes melihat topeng itu dan berkata, 'Ini seperti lukisan The Scream yang terkenal,'" kata Kevin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun