Karya ini bukan hanya relevan dalam konteks sejarah, tetapi juga menawarkan wawasan penting bagi para pemimpin dan inovator di era digital saat ini. Dengan menggabungkan pengetahuan sejarah dengan teknologi, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik dan lebih terhubung. Walaupun beberapa konsep dalam buku ini mungkin perlu disesuaikan setelah 700 tahun, Zuckerberg menganggap buku ini tetap penting untuk memahami cara pandang dunia pada masa itu.
The Muqaddimah sendiri berarti 'Pengantar', berfungsi sebagai prolog untuk karya Ibnu Khaldun yang lebih besar, yaitu Kitab al-Ibar (Book of Lessons). Dalam Muqaddimah, Ibn Khaldun mengembangkan banyak teori tentang sejarah, peradaban, sosial, dan ekonomi, serta menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi bangkit dan runtuhnya kerajaan dan peradaban. Karya ini dianggap sebagai dasar dari ilmu sejarah modern dan teori sosial.
Adapun Kitab al-Ibar merupakan sebuah karya sejarah yang sangat besar dan komprehensif yang mencakup sejarah umat manusia, dimulai dari sejarah bangsa Arab, kemudian bangsa-bangsa lain, termasuk sejarah besar peradaban Islam dan dunia secara umum. Kitab al-Ibar adalah karya utama Ibnu Khaldun, sementara The Muqaddimah memberikan kerangka teoretis yang menjadi dasar pemikiran dalam karya sejarah tersebut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI