Mohon tunggu...
Ahmad R Madani
Ahmad R Madani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis lagu, buku, komik, dan skenario film. Alumni ponpes Jombang, Bogor, dan Madinah. Menikah dengan seorang dokter. Setelah menulis cerpen dan film di Kompasiana (akan dibukukan), sekarang menulis tema religi dan kesehatan. Terima kasih sudah mampir.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sepatu Bot Dan Brown dan Manfaat Sujud

29 Oktober 2024   11:29 Diperbarui: 29 Oktober 2024   11:38 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam banyak denominasi Kristen, sujud atau posisi merendahkan diri saat berdoa juga dianjurkan. Ini bisa melibatkan berlutut atau berbaring di tanah sebagai ungkapan kerendahan hati dan penghormatan. Dalam ibadah Ortodoks Timur (Ritus Bizantium), sujud didahului dengan membuat tanda salib dan terdiri dari berlutut dan menyentuhkan kepala ke lantai . Sujud umumnya dilakukan pada saat-saat tertentu selama kebaktian dan saat menghormati relik atau ikon.

Dalam beberapa praktik spiritual Hindu, posisi sujud dilakukan sebagai bentuk pengabdian dan penghormatan kepada dewa-dewi. Sujud dalam agama Hindu disebut astanga pranama atau dandavat yang berarti 'seperti tongkat'. Sujud merupakan bagian dari ritual keagamaan puja yang terdiri dari delapan anggota. Selain itu, ada juga panchanga pranama yang merupakan sujud dengan lima anggota.

Beberapa tradisi Buddhis juga melibatkan posisi sujud saat berdoa atau meditasi. Sujud dalam agama Buddha disebut namaskara dalam bahasa Sanskerta dan panipata dalam bahasa Pali. Sujud merupakan gerakan yang dilakukan untuk menunjukkan rasa hormat kepada Tiga Permata Agama Buddha, yaitu Buddha, Dharma, dan Sangha. Sujud juga bisa dilakukan untuk menghormati objek pemujaan lainnya.

Bedanya, sujud dalam Islam tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga merupakan bagian integral dari hubungan spiritual dengan Allah SWT, menciptakan kedekatan yang unik dan mendalam. Ini menjadikan sujud sebagai praktik yang sangat khas dan identik dengan identitas Muslim.

Terapi inversi juga memiliki beberapa manfaat kesehatan yang mirip dengan sujud. Bedanya, sujud bertujuan sebagai ibadah dan spiritualitas, sedangkan terapi inversi sebagai terapi fisik dan rehabilitasi. Resiko sujud umumnya rendah, sedangkan terapi inversi dapat berisiko bagi orang dengan tekanan darah tinggi atau masalah jantung. Sujud tidak memerlukan alat khusus, sedangkan terapi inversi memerlukan meja inversi atau sepatu inversi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun