Mohon tunggu...
Ahmad R Madani
Ahmad R Madani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis lagu, buku, komik, dan skenario film. Alumni ponpes Jombang, Bogor, dan Madinah. Menikah dengan seorang dokter. Setelah menulis cerpen dan film di Kompasiana (akan dibukukan), sekarang menulis tema religi dan kesehatan. Terima kasih sudah mampir.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sepatu Bot Dan Brown dan Manfaat Sujud

29 Oktober 2024   11:29 Diperbarui: 29 Oktober 2024   11:38 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai seorang penulis, saya mengagumi karya-karya Dan Brown. Digital Fortress, Angels and Demons, Deception Point, The Da Vinci Code. Saya juga sudah menonton film-film hasil adaptasi bukunya, termasuk Inferno (2016). Saya pernah baca kalau dia menggunakan terapi inversi untuk membantu mengatasi hambatan menulis . Ia memakai sepatu bot gravitasi dan bilang, "Bergantung terbalik tampaknya membantu saya memecahkan tantangan plot dengan menggeser seluruh perspektif saya."

Terapi inversi adalah metode yang melibatkan membalikkan tubuh atau sebagian tubuh untuk meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi tekanan pada tulang belakang. Ini biasanya dilakukan dengan menggunakan alat seperti meja inversi atau sepatu inversi. Sepatu bot inversi dirancang untuk membantu pengguna membalikkan tubuh. Beberapa sepatu ini dilengkapi dengan pengait atau strap untuk mengamankan kaki.

Terapi inversi memiliki beberapa manfaat, antara lain mengurangi tekanan pada diskus tulang belakang, membantu darah mengalir ke otak dan organ tubuh lainnya, dapat membantu mengurangi stres dan ketegangan, serta membantu melonggarkan otot-otot dan sendi.

Sebenarnya ada cara yang lebih mudah dan murah dibanding terapi ini, dan hasilnya juga lebih baik. Cara itu adalah sujud, salah satu gerakan dalam ibadah shalat umat Islam yang menempelkan kening, telapak tangan, lutut, dan ujung jari kaki ke lantai. Dalam posisi ini, dahi atau kening menjadi titik kontak utama dengan lantai. Gerakan ini tidak hanya memiliki makna spiritual, tetapi juga membawa manfaat fisik dan kesehatan mental.

Sujud melibatkan posisi kepala yang lebih rendah dari jantung, yang dapat membantu meningkatkan aliran darah ke otak. Penelitian menunjukkan bahwa posisi terbalik, seperti saat sujud, dapat merangsang sirkulasi dan membantu mengurangi risiko tekanan darah tinggi.

Gerakan sujud yang melibatkan pernapasan dalam dan meditasi dapat mengurangi stres. Menurut sebuah studi dari Universitas Harvard, praktik meditasi dan kesadaran dapat menurunkan kadar hormon stres, seperti kortisol.

Posisi sujud melibatkan berbagai otot, termasuk otot punggung, leher, dan lengan. Praktik rutin dapat meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot, serta membantu mencegah cedera. Melalui praktik sujud yang konsisten, seseorang tidak hanya mendapatkan manfaat spiritual, tetapi juga kesehatan fisik yang signifikan.

Sujud dapat membantu mengurangi ketegangan pada tulang belakang dan meningkatkan postur tubuh. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Physical Therapy Science, ditemukan bahwa gerakan yang melibatkan posisi terbalik dapat mengurangi nyeri punggung bawah.

Sujud tidak hanya bermanfaat untuk tubuh, tetapi juga untuk jiwa. Praktik spiritual yang konsisten dapat meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional. Sebuah studi di Journal of Positive Psychology menunjukkan bahwa praktik religius dapat meningkatkan kebahagiaan dan kepuasan hidup.

Selain dalam ajaran Islam, konsep sujud atau gerakan serupa juga terdapat dalam beberapa tradisi dan agama lainnya. Dalam tradisi Yahudi, ada praktik sujud yang dilakukan saat berdoa, terutama selama ibadah di sinagoga. Sujud dalam konteks ini melibatkan menundukkan kepala dan tubuh sebagai tanda penghormatan kepada Tuhan. Sujud atau berlutut merupakan salah satu gerakan yang dilakukan dalam ibadah Yahudi, terutama pada akhir Amidah, yang dibacakan tiga kali sehari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun