Menurut Hollywood Reporter, penggunaan efek visual dalam film meningkat lebih dari 20% dalam dekade terakhir, mencerminkan bagaimana teknologi telah mengubah cara cerita diceritakan.
Perangkat lunak pengeditan modern seperti Adobe Premiere Pro dan Final Cut Pro memungkinkan editor untuk melakukan pengeditan non-linear dengan lebih efisien. Editor dapat mengakses berbagai klip video dengan cepat, mengubah urutan, dan menciptakan efek dengan mudah.
 Film Mad Max: Fury Road (2015) adalah contoh luar biasa dari pengeditan non-linear yang dinamis, di mana urutan cepat dan pengeditan yang inovatif menciptakan ketegangan yang terus menerus.
Platform streaming seperti Netflix dan Amazon Prime Video telah mengubah cara film diproduksi dan didistribusikan. Banyak film kini diproduksi secara eksklusif untuk platform ini, memberikan kesempatan bagi pembuat film independen untuk menjangkau audiens yang lebih luas.Â
Menurut laporan oleh PwC, pendapatan dari streaming film diperkirakan mencapai $70 miliar pada tahun 2023, menunjukkan perubahan signifikan dalam cara penonton mengonsumsi film.
Teknologi modern telah mengubah wajah sinematografi dan memperluas batasan kreativitas dalam pembuatan film. Inovasi ini tidak hanya meningkatkan kualitas visual, tetapi juga memperkaya pengalaman naratif.
Seiring dengan kemajuan teknologi yang terus berlanjut, kita dapat menantikan cara baru dalam mendengarkan cerita, di mana batasan antara penonton dan cerita semakin pudar. Dengan demikian, masa depan sinematografi modern tampak sangat menjanjikan dan penuh potensi yang belum tergali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H