Mohon tunggu...
Ahmad R Madani
Ahmad R Madani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis lagu, buku, komik, dan skenario film. Alumni ponpes Jombang, Bogor, dan Madinah. Menikah dengan seorang dokter. Menulis fiksi, film, religi, dan kesehatan. Semua akan dijadikan buku. Terima kasih sudah mampir.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Salah Kaprah Memahami Horor dan Thriller

16 Oktober 2024   06:47 Diperbarui: 17 Oktober 2024   18:17 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Horor dan thriller adalah dua genre yang sering kali dianggap serupa, namun keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Meskipun keduanya bertujuan untuk memicu emosi penonton, mereka melakukannya dengan cara yang sangat berbeda.

Horor adalah genre yang dirancang untuk menakut-nakuti penonton, biasanya dengan unsur supernatural, kekerasan, atau elemen menakutkan lainnya. Tujuan utama horor adalah untuk menciptakan rasa takut, kecemasan, dan kadang-kadang kepanikan.

Thriller, di sisi lain, lebih fokus pada ketegangan dan ketidakpastian. Meskipun thriller bisa mengandung unsur kekerasan, fokusnya adalah pada plot yang penuh intrik dan karakter yang berada dalam situasi berbahaya. Tujuan utama thriller adalah untuk membuat penonton terus-menerus merasa tegang dan penasaran.

Horor memiliki tiga elemen dasar, yaitu pertama supernatural. Banyak film horor melibatkan elemen supernatural seperti hantu, monster, atau makhluk gaib. Kedua, atmosfer gelap. Lokasi yang menyeramkan, pencahayaan redup, dan efek suara menambah suasana menakutkan. Ketiga, karakter yang terjebak. Karakter sering kali berada dalam situasi tanpa jalan keluar, menghadapi ancaman yang tidak dapat mereka kendalikan.

Thriller juga punya tiga elemen. Pertama, intrik dan misteri. Cerita sering kali berputar di sekitar teka-teki atau konspirasi yang perlu dipecahkan. Kedua, pembangunan ketegangan. Penggunaan ritme yang cepat dan cliffhanger membuat penonton tetap tertarik. Dan ketiga, karakter yang cerdas. Karakter dalam thriller sering kali cerdas dan strategis, mencoba mengatasi masalah dengan cara yang logis.

Genre horor sudah ada sejak abad ke-18, dengan cerita-cerita seperti The Castle of Otranto oleh Horace Walpole. Sedangkan thriller mulai populer pada awal abad ke-20, terutama dengan karya-karya penulis seperti Edgar Allan Poe dan Agatha Christie.

Contoh film horor terkenal adalah The Shining (1980). Disutradarai oleh Stanley Kubrick, film ini diadaptasi dari novel Stephen King. Mengisahkan tentang seorang penulis yang menjadi pengurus hotel terpencil dan terjebak dalam kekuatan supernatural yang memengaruhi dirinya dan keluarganya. 

Get Out (2017). Film ini disutradarai oleh Jordan Peele dan mengangkat tema rasial dengan elemen horor psikologis. Seorang pria kulit hitam yang mengunjungi keluarga pacarnya menghadapi kengerian yang mengungkapkan rahasia kelam. 

Hereditary (2018). Disutradarai oleh Ari Aster, film ini menggambarkan sebuah keluarga yang menghadapi tragedi dan keturunan yang menakutkan. Atmosfer yang mencekam dan plot yang intens membuatnya menjadi salah satu film horor yang paling diacungi jempol.

Contoh film thriller yang mendunia seperti Se7en (1995). Disutradarai oleh David Fincher, film ini mengikuti dua detektif yang memburu seorang pembunuh berantai yang menggunakan tujuh dosa mematikan sebagai motif. Plot yang kompleks dan atmosfer tegang membuatnya sangat menarik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun