Evolusi Film Horor dari Klasik hingga Modern (Part 1)

Era ini ditandai dengan munculnya film-film horor yang lebih berani dan kontroversial, seperti Psycho (1960) karya Alfred Hitchcock dan Night of the Living Dead (1968) karya George A. Romero.

Psycho berkisah tentang seorang wanita yang terjebak di motel yang dikelola oleh sosok misterius, Norman Bates (diperankan oleh Anthony Perkins). Psycho dianggap sebagai film pertama yang menampilkan 'twist' dalam plot, yang kemudian menjadi salah satu elemen khas dalam film horor. Adapun Night of the Living Dead memperkenalkan konsep zombie modern dan menjadi landasan bagi banyak film horor pasca-apokaliptik. Film-film ini mengubah cara penonton melihat genre horor dengan menambahkan elemen psikologis dan sosial yang lebih mendalam.

Era ini melahirkan banyak film-film horor masterpiece. The Haunting (1963) diadaptasi dari novel Shirley Jackson dan dikenal karena suasananya yang mencekam dan pendekatan psikologis terhadap horor. Disutradarai oleh Roman Polanski, Rosemary's Baby (1968), mengikuti seorang wanita hamil yang mulai curiga bahwa tetangganya terlibat dalam kultus setan. Film ini mengeksplorasi ketakutan dan paranoia dalam konteks kehamilan.

Carrie (1976) diadaptasi dari novel Stephen King. Film ini disutradarai oleh Brian De Palma dan mengikuti kisah seorang remaja yang memiliki kemampuan telekinetik, yang menghadapi perlakuan buruk dari teman-temannya. The Exorcist (1973) menceritakan perjuangan seorang ibu dan dua pendeta untuk mengusir iblis dari seorang gadis muda. Film ini sangat terkenal dan dianggap sebagai salah satu film horor terbaik sepanjang masa.

Texas Chainsaw Massacre (1974), disutradarai oleh Tobe Hooper, adalah salah satu film slasher yang paling berpengaruh, menceritakan sekelompok remaja yang terjebak di hutan dan dihadapkan dengan keluarga kanibal. Film ini menandai kebangkitan subgenre slasher di era berikutnya.