Mohon tunggu...
Ahmad R Madani
Ahmad R Madani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis lagu, buku, komik, dan skenario film. Nominator AMI Awards 2015. 3 bukunya terbit di Gramedia. Penulis cerita di comicone.id. Sudah menulis 3 skenario film. Tumbal: The Ritual (2018), Jin Khodam (2023), Kamu Harus Mati (coming soon).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gitar Tua

29 September 2024   06:43 Diperbarui: 29 September 2024   06:49 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jodi berdiri di depan cermin, menatap bayangannya dengan rasa frustrasi. Sudah terlalu banyak lagu yang ditulisnya, namun semuanya gagal menarik perhatian. Impian menjadi musisi seolah menjauh, tersimpan dalam laci bersama tumpukan kertas penuh lirik yang tak terpakai. Suatu malam, saat hujan deras mengguyur kota, Jodi memutuskan untuk menjelajahi ruang bawah tanah rumahnya.

Ruangan itu gelap dan berdebu, dipenuhi barang-barang lama yang terabaikan. Di sudut ruangan, ia melihat sesuatu yang menarik perhatiannya: sebuah gitar tua, tertutup debu, dengan nada-nada yang seakan masih terperangkap di dalamnya. Jodi menghampiri gitar itu, mengenali bentuknya yang khas---gitar milik almarhum ayahnya.

Dengan hati-hati, ia mengangkat gitar itu dan menyapu debu yang menempel. Tiba-tiba, nada-nada lembut mulai mengalun sendiri, seolah gitar itu merespons kehadirannya. Jodi terperangah. Ia merasa ada sesuatu yang magis. Dengan penuh rasa ingin tahu, ia mulai memainkan gitar itu, mengikuti nada yang muncul. Dalam sekejap, sebuah lagu baru lahir, mengalun lembut dan penuh emosi.

Jodi merekam lagu itu, tak sabar untuk membagikannya ke dunia. Begitu diposting di platform musik online, lagu itu mendulang perhatian. Dalam waktu singkat, popularitasnya melesat. Orang-orang menyukai melodi yang menyentuh hati dan lirik yang mendalam. Jodi tidak percaya. Akhirnya, impian yang selama ini dia idam-idamkan seolah menjadi kenyataan.

Dengan kesuksesan yang diraihnya, Jodi merasa perlu mengungkapkan rasa syukur. Ia memutuskan untuk ziarah ke makam ayahnya. Di tengah udara yang sejuk dan hening, ia mengunjungi tempat peristirahatan terakhir ayahnya, mengingat semua kenangan indah yang mereka lalui bersama.

"Maafkan aku, Ayah," bisiknya di depan nisan, "sudah lama sekali aku tidak berkunjung. Tapi, terima kasih. Lagu yang kutulis, lagu yang membuatku berhasil, semuanya berkat inspirasi darimu."

Ketika ia menutup mata dan mengingat saat-saat bermain gitar bersama ayahnya, Jodi merasa kehadiran ayahnya di sampingnya, memberi semangat. Ia mengingat bagaimana ayahnya selalu mengatakan bahwa musik adalah bahasa jiwa yang bisa menyentuh hati banyak orang.

Jodi dan ayahnya memiliki hubungan yang erat dan penuh kasih, terutama dalam hal musik. Sejak kecil, Jodi selalu melihat ayahnya sebagai sosok yang menginspirasi. Ayahnya adalah seorang musisi yang penuh semangat, seringkali memainkan gitar di ruang tamu sambil menyanyikan lagu-lagu yang penuh makna. Melodi yang mengalun dari senar gitar itu menjadi latar belakang indah dalam kehidupan sehari-hari Jodi.

Setiap akhir pekan, mereka memiliki tradisi bermain musik bersama. Ayahnya akan mengajarinya berbagai teknik bermain gitar, dari petikan sederhana hingga akor yang lebih kompleks. Jodi sangat menikmati momen-momen itu, merasa seperti seorang musisi kecil yang dibimbing oleh maestro. Di sinilah Jodi belajar bukan hanya tentang teknik, tetapi juga tentang emosi yang bisa disampaikan melalui musik. Ayahnya selalu menekankan pentingnya merasakan setiap nada, menjadikan setiap lagu sebagai cerita yang ingin disampaikan.

Ketika ayahnya meninggal, Jodi merasa kehilangan yang mendalam. Musik yang dulunya menjadi pengikat antara mereka kini terasa sepi dan hampa. Namun, saat menemukan gitar tua di ruang bawah tanah, semua kenangan indah itu kembali menghampirinya. Melodi yang muncul dari gitar itu membawa kembali semua cinta dan pelajaran yang telah diajarkan ayahnya. Kini, Jodi merasa bahwa meskipun ayahnya telah tiada, hubungan mereka tidak pernah benar-benar berakhir. Melalui musik, ayahnya masih hidup dalam setiap nada yang dimainkan Jodi, memberikan inspirasi dan semangat untuk terus berkarya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun