Dalam industri hiburan, khususnya film dan televisi, istilah sequel, prequel, dan sidequel sering muncul untuk menggambarkan berbagai cara sebuah cerita dikembangkan. Masing-masing istilah ini memiliki arti khusus dan peran yang berbeda dalam memperluas atau menggali kembali dunia yang sudah ada. Berikut adalah penjelasan mendalam tentang ketiga konsep tersebut beserta data dan fakta menariknya.
Sequel adalah kelanjutan dari sebuah cerita yang telah ada. Biasanya, sequel melanjutkan plot dan karakter dari film, buku, atau serial sebelumnya. Ini bertujuan untuk mengembangkan cerita lebih lanjut dan seringkali mengeksplorasi konflik atau tantangan baru yang dihadapi oleh karakter utama. Contoh terkenal adalah The Godfather Part II (1974), merupakan sequel dari The Godfather (1972), melanjutkan kisah keluarga Corleone dengan mengeksplorasi masa lalu dan masa depan mereka. Toy Story 2 (1999) menyusul kesuksesan film pertama. Sequel ini melanjutkan petualangan Woody dan Buzz Lightyear dengan menghadapi tantangan baru.
Sequel sering kali menghadapi tantangan untuk mempertahankan kualitas dari film pertama. Misalnya, Jaws 2 (1978) dan The Matrix Reloaded (2003) mendapatkan kritik lebih tajam dibandingkan pendahulunya. Beberapa sequel sukses besar dan menjadi bagian penting dari waralaba, seperti The Dark Knight (2008) yang dianggap sebagai salah satu film superhero terbaik.
Prequel adalah karya yang menceritakan peristiwa sebelum cerita dari film, buku, atau serial yang sudah ada. Ini bertujuan untuk memberikan latar belakang, menjelaskan asal-usul karakter, atau mengisi kekosongan dalam plot yang telah ditetapkan sebelumnya. Contoh terkenal adalah Star Wars: Episode I -- The Phantom Menace (1999), prequel dari trilogi original Star Wars, yang mengeksplorasi awal perjalanan Anakin Skywalker dan latar belakang kekuatan Jedi. The Hobbit (2012-2014), menceritakan kisah yang terjadi sebelum trilogi The Lord of the Rings, mengeksplorasi petualangan Bilbo Baggins.
Prequel sering kali dirancang untuk menjelaskan elemen yang belum dipahami dalam cerita utama, tetapi bisa menghadapi risiko karena penonton sudah tahu hasil akhirnya. Misalnya, The Hobbit mendapatkan kritik karena dianggap tidak sepenuhnya perlu mengisi latar belakang yang sudah diketahui. Prequel dapat memperdalam dunia yang ada dan memperkenalkan elemen baru yang memperkaya pengalaman penonton, seperti dalam Fantastic Beasts yang memperluas dunia sihir dari Harry Potter.
Sidequel adalah cerita yang berlangsung pada waktu yang bersamaan dengan karya utama, tetapi mengikuti karakter atau plot yang berbeda. Ini memberikan perspektif baru tentang dunia yang sudah ada tanpa langsung melanjutkan cerita utama. Contohnya The Mandalorian (2019-sekarang), seri ini terjadi di alam semesta Star Wars setelah jatuhnya Kekaisaran dan sebelum kebangkitan First Order, tetapi mengikuti karakter baru, Mandalorian, dan petualangannya. Rogue One: A Star Wars Story" (2016), meskipun film ini berfokus pada cerita yang berbeda, ia terjadi tepat sebelum peristiwa Star Wars: Episode IV -- A New Hope, mengisi celah dalam timeline yang sudah ada.
Sidequel memungkinkan eksplorasi cerita baru dan karakter baru dalam dunia yang sudah dikenal tanpa harus terikat langsung dengan cerita utama. Ini memberikan fleksibilitas kreatif bagi penulis dan pembuat film. Sukses dari sidequel sering kali bergantung pada kemampuannya untuk menambah nilai pada dunia yang ada, seperti dalam kasus The Mandalorian yang telah menerima pujian kritis dan memperluas mitos Star Wars.
Sequel, prequel, dan sidequel masing-masing memiliki peran penting dalam memperluas dan memperdalam dunia yang sudah ada dalam media hiburan. Meskipun mereka memiliki tujuan yang berbeda---sequel melanjutkan cerita, prequel memberikan latar belakang, dan sidequel menawarkan perspektif baru---ketiganya memungkinkan untuk eksplorasi yang lebih mendalam dan kreatif dalam dunia yang telah ditetapkan. Memahami bagaimana masing-masing konsep ini berfungsi dapat memberikan wawasan tentang bagaimana cerita-cerita favorit kita terus berkembang dan beradaptasi seiring waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H